Main Cast :
~ Kim Jong Woon a.c Yesung.
~ Shin Ji Jae a.c Shin Ji.
~ Kim Ryeowook a.c Wookie.
~ Shin Hyo Woo a.c Hyo Woo.
~ Cho Kyuhyun a.c Kyu.
~ Choi Sang Jin a.c Sang Jin.
Other Cast :
~ Kim Jong Jin ac Jong jin
~ Lee Hyuk Jae a.c Eunhyuk.
~ Song Hyun Ra a.c Hyun Ra
~ Kim Ki Bum a.c Kibum
Author : Shin Hyo Woo
~Fb: @Shin Hyo Woo atau
@GominaMygcute Ygcubby OjoLebay.
~Twitter: @Gominam atau @Shin
Hyo Woo.
Ost: Super Junior M =>
“Destiny” Japanesse Version
Editor : Choi Sang Jin
Genre : Romance,
Comedy, sad, Hurt, campur aduk*PLakkk, Gaje, dll
Kata Sambutan Author (?) :
“ Mian, kalau sedikit telat ngeposting FF “~The
Moment’s in Love” nya karena Author
masih dalam rangka banyak kegiatan dikampus dan mian, kalau sedikit banyak typo
dan gaje dimana-mana (?), maklum Author masih belajar jadi masih banyak
kesalahan yang harus diperbaiki, untuk itu para Readers beri masukkan dong ke
Author biar Author sadar dimana letak kesalahannya dan letak kekurangannya. Hmm
baiklah tak perlu berlama-lama ,J Hmmm di Versi
kedua ini, Author bakal ceritain khusus percintaan antara buat Wookie, Hyo Woo
dan Sang Jin dan juga permasalahan Hyo Woo, Yesung dan Shin Ji. Penasaran kan…? Baiklah para Readers selamat
membaca, semoga bahagia dan sehat sentosa hhahhaa J
~The Moment’s in Love~ Part II
Previous Story:
Sang Jin PoV
“, jangan kau pikirkan masalahmu, mungkin sangat
menyakitkan memendam perasaan kepada seorang yang kita sayangi apalagi kau
seorang Yeoja, Yeoja itu terlalu lemah dalam memendam perasaan seperti ini,
terimalah keadaan ini kalau dia sudah menemukan jodohnya dan mungkin ini yang
terbaik, semoga dari kejadian ini akan ada
hikmahnya,ne…?”, nasihatnya terhadap Hyo Woo, tumben sekali kata-katanya bijak
seperti itu, biasanya Oppa tidak pernah menasihatiku seperti itu. Benar-benar
aneh..!!”, gumamku dalam hati.
Sang Jin PoV End
***
Hyo Woo PoV
@campus
Hari ini aku
tidak bersemangat sekali untuk kekampus karena hari ini Yesung Oppa mengajar
dikelasku, ah.. aku mendengus kesal saat aku sudah sampai dikelas dan duduk
dibangku, apalagi sangat mengingat kejadian 2 hari yang lalu. Hari ini aku
tidak pergi bareng bersama Sang Jin karena aku pergi duluan kekampus, apalagi
Sang Jin pergi bareng sama Eonni Shin Ji. Aku masih kesal dengan sikapnya yang
tidak mau memberitahuku kalau dia sudah menjadi Yeoja Chingu Yesung Oppa,
paling tidak dia jujur padaku aku pasti bakalan memaklumi nya. Aku masih duduk
terpaku sambil menopang dagu dan tidak sadar kalau sedari tadi aku dipanggil
oleh teman-temanku dan terlebih lagi aku juga tidak sadar kalau Yesung Oppa
sudah dikelas 15 menit yang lalu.
“, Hyo Woo
ya..?”, salah satu temanku menyadarkan aku dari lamunannya tapi aku masih tidak
sadar dan malah ada sesuatu di mataku yaitu air mataku mengalir dengan sendirinya,
aku masih belum terima dengan kejadian ini. Aku masih belum terima..!!
“, Hyo Woo ssi..
apa kau sakit…?”, saat Yesung Oppa sudah didepan bangku ku dan menepuk mejaku,
aku tersentak kaget dan melihat kearahnya. ‘, aku benci kamu Oppa…?”, gumamku dalam
hati sambil menangis. Lalu aku mengangguk dan meninggalkan kelas, dadaku sesak
saat melihat wujud (?) Yesung Oppa, aku masih belum terima dengan semua takdir
ini kalau dia tidak bisa aku miliki.
Hyo Woo PoV End
Yesung PoV
Hari ini aku
tidak bersemangat sekali untuk mengajar mahasiswa-mahasiswiku karena aku masih
merasa bersalah sekali dengan Yeoja kecil itu, lalu aku masuk ke dalam kelasnya
dan menyapa semua mahasiswa-mahasiswi ku, semuanya menjawab kecuali Hyo Woo
Yeoja kecilku, dia masih menopang dagunya dan aku lihat dia menangis.
“, Hyo Woo
ya..?”, aku melihat salah satu temannya untuk mencoba menyadarkannya tapi tidak
ada reaksi apa-apa, bahkan dia malah menangis.
“, apa dia
masih memikirkan kejadian 2 hari yang lalu…? Mianhae, Yeoja kecilku kalau Oppamu
tidak memberitahuimu sama sekali, aku benar-benar menyesal. Tapi aku menyayangi
Shin Ji Sebagai Yeoja chinguku tapi aku juga menyayangimu Yeoja kecilku tapi
aku hanya menyayangi hanya sebatas sebagai adikku, kuharap kau mengerti..?”,
Gumamku dalam hati saat aku menghampirinya dan mencoba memukul mejanya,
“, Hyo Woo
ssi.. apa kau sakit…?”, saat aku mengeluarkan suaraku, akhirnya dia tersentak
kaget dan melihatku dengan tatapan yang penuh kebencian, lalu dia langsung
mengangguk dan pergi meninggalkan kelas. Aku ingin mencoba menyusulnya tapi
kalau aku menyusulnya nanti para mahasiswa ku malah berpikir macam-macam
tentang Hyo Woo dan diriku, akhirnya aku berpikir sambil berjalan ke tempat
papan tulis. Dan tiba-tiba terlintas ide dibenakku dan aku tersenyum.
Yesung PoV End
Shin Ji PoV
@Cantin
“, hmm, Sang
Jin, menurutmu apa yang harus ku lakukan biar Hyo Woo ya memaafkanku..?”, aku
mencoba meminta pendapat oleh Sang Jin. “, aku bingung harus berbuat apa..?
ditambah lagi sekarang Yesung Oppa juga mulai menjauhiku.. Jin ah Eotthe..?”,
Lanjutku sambil menggoyang-goyang (?) kan badannya.
“, hmm
bagaimana ya..”, aku lihat Sang Jin masih terdiam dan berpikir. “, Eonni,
menurutku Yesung Oppa bukan menjauhimu tapi dia ingin mencoba berpikir jernih
untuk menyelesaikan masalah dia, kau dan Hyo Woo ya. Mungkin dengan cara
menjauhi Eonni inilah agar dia bisa menyelesaikan masalah ini…? Eonni tenang
saja, aku percaya kalau Yesung Oppa benar-benar menyayangimu…”, penjelasan Sang
Jin Panjang Lebar. Aku masih terpaku dan mencerna semua penjelasan sang Jin dan
mencoba mengerti.
“, tapi
bagaimana dengan Hyo Woo ya, apakah dia akan memaafkanku.. Eothoke, Eothoke…?”,
aku mulai menggigit bibir bawahku. “, aku bingung harus bagaimana Jin ah,
sekarang aku dijauhi oleh orang-orang yang sangat penting dalam hidupku, aku
bingung Jin ah, aku bingung..?”, lanjutku, tanpa terasa bening-bening krystal
jatuh dipelupuk mataku.
“, hmm, kalau
yang masalah Hyo Woo ya, ki…?”, omongan Sang Jin langsung dipotong oleh seorang
Namja yaitu Yesung Oppa, dia tersenyum kearah kami berdua dan aku membalas
senyuman nya. ‘, aku merindukan senyumanmu Oppa, sangat dan sangat…?”, gumamku
dalam hati.
“, kalau
masalah Hyo Woo ya serahkan saja Padaku, asalkan kalian berdua bekerja sama
denganku, bagaimana…?”, aku bingung emang apa ide Oppa kali ini, aku
mengerutkan keningku.
“, baiklah, Eon
menurutmu bagaimana, siapa tahu ide Oppa kali ini bisa berhasil..?”, Sang Jin
menoleh kearahku dan mengacungkan jempol tangannya.
“, baiklah aku
akan ikut, tapi aku tidak tahu apa-apa tentang rencanamu Oppa, bisakah kau
jelaskan kepada kami..?”, aku langsung menoleh kearah Yesung Oppa.
“, begini.. @##53@@5^###^#*^%%%$%#$^^//..?
”, Yesung Oppa mulai duduk dan mulai merencanakan apa yang sudah ada
dibenaknya.
“, baiklah aku
setuju….?”,jawabku dengan Sang jin dengan nada kompak (?)
Shin Ji PoV End
Hyo Woo PoV
@Cantin
Kriukkk..
kriukkk ( bunyi perutku ), ya sekarang aku sangat lapar aku memegangi perutku
yang kosong itu, sudah 2 hari ini aku tidak berserela untuk makan dan akhirnya
aku putuskan untuk ke kantin, sampai disana aku melihat Eonni Shin Ji dan Sang
Jin juga sedang kekantin, mereka berdua sepertinya sedang membicarakan sesuatu.
tapi aku tidak menghampiri mereka tapi sedikit menjauhi mereka, entah kenapa
aku masih ingin sendiri.
Lalu aku duduk
dibelakang mereka dan menguping pembicaraan mereka, kemudian pesananku datang
dan aku mulai meminum minuman pesananku.
“, Eonni,
menurutku Yesung Oppa bukan menjauhimu tapi dia ingin mencoba berpikir jernih
untuk menyelesaikan masalah dia, kau dan Hyo Woo ya. Mungkin dengan cara
menjauhi Eonni inilah agar dia bisa menyelesaikan masalah ini…? Eonni tenang
saja, aku percaya kalau Yesung Oppa benar-benar menyayangimu…”, mataku melotot
saat mendengar penjelasan Sang Jin tadi. ‘, benarkah, Yesung Oppa lebih
menyayangi Eonni Shin Ji daripada aku, tapi…?”, gumamku dalam hati, lalu aku
berjalan dan memesan makanan, setelah aku memesan makanan aku lihat Yesung
Oppa, Eonni Shin Ji dan Sang Jin sedang tertawa. ‘, apakah tanpa kehadiran diriku
mereka semua bahagia…?”, gumamku saat masih melihat mereka tertawa, air mataku
hampir mau jatuh tapi aku tahan dan aku berjalan menjauhi mereka dan duduk
ditempatku semula.
Hyo Woo PoV End
***
Sang Jin PoV
@apartement
“, Oppa tumben
sekali kau mau main kesini, kajja kita masuk..?”, ajakku saat Wookie Oppa sudah
ada di depan pintu apartement ku. Lalu aku persilahkan dia duduk dan akhirnya
Wookie duduk disofa warna putih itu.
“, Oppa, kau
mau minum apa…?”,
“, terserah kau
saja…?”, jawabnya, lalu aku kedapur dan menyiapkan orange juice buat Oppaku dan
beberapa menit kemudian aku datang membawa 2 orange juice dan biscuit.
“, Jin ah, ada
yang ingin ku bicarakan padamu…?”, aku langsung menoleh Wookie Oppa.
“, katakan saja
Oppa, apa yang ingin kau katakan…?”, jawabku yang mencoba tersenyum.
“, sebenarnya
aku ing…?”, omongan Oppa langsung dipotong karena ada bunyi sms dari ponselku.
“, Chakamman
Oppa, aku mau mengambil Ponselku…?”, lalu aku pergi kekamar dan mengambil
ponselku yang ada di meja riasku, saat aku menekan layar Ponselku, aku mulai
membaca sms.
From: Hyo Woo ya ^^
Apa kau ada diapartementmu…?
Aku mengerutkan
keningku dan mulai mengetik layar Ponselku.
To: Hyo Woo ya ^^
Datanglah aku sudah ada diapartement,.. wae…?
Beberapa menit
kemudian tidak ada balasan dari Yeoja itu, akhirnya aku keluar dari kamar dan
menuju ruang tamuku.
“, mianhae
Oppa, apa kau bosan…?”, tanyaku saat aku menghampiri Wookie Oppa.
“, ohh
Gwenchana, sebenarnya ak…?”, omongannya dipotong lagi karena ada seorang yang
membuka pintu apartementku yang sama sekali belum dikunci.
“, Jin
ah….,…..!!!!!!!!!!!!!!!”, teriak Yeoja itu yang hampir berhasil membuat
apartementku bergoyang ngebor (?). dia selalu saja berteriak, kenapa harus
berteriak seperti ini, begitu pula dengan Wookie Oppa yang langsung menoleh
kearah Hyo Woo dan tersenyum dan berkata “, dia Lucu juga…!!!”, katanya sambil
berbisik kearahku dan tersenyum, aku membalas senyumannya. ’, apanya yang lucu,
yang ada dia itu pembuat rusuh…!!!”, gumamku dalam hati sambil mengeluarkan
seringai ku.
Sang Jin PoV
End
Wookie PoV
@apartement
Aku sebenarnya
datang ke apartement Sang Jin hanya ingin membicarakan Yeoja itu dan meminta no
ponselnya tapi saat aku mau bicara ada-ada saja yang mengangguku, aku masih
mencoba tersenyum tapi yang ini aku tidak tahu karena saat aku memulai mencoba
mengeluarkan suaraku, aku mendengar ada seorang yang membuka pintu dan
ternyata.
“, Jin
ah….,…..!!!!!!!!!!!!!!!”, aku langsung menoleh kearah pintu Sang Jin dan
menutup telingaku karena suaranya melengking (?) sekali. Aku tersenyum melihat
tingkahnya. Lalu aku berbisik kearah Sang Jin “, dia Lucu juga…!!!”, aku
tersenyum dan aku melihat ekspresi Sang Jin yang mulai mengeluarkan seringai
khasnya.
“, ya.. Hyo Woo
ya, bisakah kau tidak berteriak seperti itu, aku sedang ada tamu, bisakah kau
lebih sopan sedikit…!!!”, teriak Sang Jin, lalu Yeoja itu membungkukkan
badannya.
“, mianhae, aku
tidak tahu…?”, lalu dia berjalan kearah kami dan. “, Jin ah, apa kau punya
stock (?) makanan, aku lapar…?”, aku melotot kearahnya saat melihat ekspresi
agyeonya. ‘, dia benar-benar lucu..?”, gumamku dalam hati dan tersenyum
kearahnya.
“, aku tidak
memasak, mia…?”, jawan Sang Jin yang langsung aku potong.
“, baiklah, aku
akan memasak masakan buat kalian..?”, aku berdiri dan menuju ke dapur, dan
tiba-tiba ponsel Sang Jin bergetar lagi.
“, kalian
kedapur saja dulu, sepertinya ada yang meneleponku, mianhae..? “,
lalu Sang Jin mulai meletakkan ponselnya ke
telinga kirinya dan aku tarik tangan Yeoja itu ke dapur.
“, maukah kau menemaniku memasak..?”, pintaku
kepada Yeoja itu, lalu dia mengangguk.
“, ya.. bisakah
kau lepaskan genggaman tanganmu itu…!!”, ketus Yeoja itu saat sudah berada
didapur, aku melepaskan genggaman tanganku, aku langsung pergi mencari bahan-bahan
masakan yang akan dimasak yaitu kulkas.
“, Hyo Woo,
Shin Hyo Woo…!!!”, kataku yang masih sibuk mencari-cari bahan-bahannya
dikulkas.
“, wae..?
kenapa kau bisa tahu namaku…?”, ketus Yeoja itu lagi yang masih sibuk
mencari-cari peralatan memasak.
“, ya.. namamu
selalu ada dimana-mana…? Namamu itu pasaran, nama yang jelek..?”, aku membalas
jawaban yang ketus juga kepada yeoja itu. ‘, mianhae, aku hanya menggodamu
saja..”, aku terkikik geli mendengar suara hatiku ini.
“, ya… bisakah
kau tidak menghinaku, aku lapar…?”, Yeoja itu beralih ke tempat duduk.
“, Hyo Woo ya,
kenapa nada bicaramu ketus sekali, apa dengan semua para namja kau berbicara
ketus seperti itu..?”, protesku saat masih mencuci sayuran-sayuran.
“, bukan
urusanmu…!!”,
“, apa kau
masih merasa patah hati,… jangan kau limpahkan kekesalanmu kepada namja lain,
apalagi yang belum kau kenal, aku tahu kau masih kesal dengannya, kau
seharusnya ketus dengannya bukan denganku..??”, aku mulai memotong-motong
sayuran.
“, ya… bisakah
kau tidak ikut campur, ini masalahku dan jangan menjadi malaikat pelindungku,
arra…!!”,
‘, bukan hanya
jadi malaikat pelindungmu bahkan lebih dari itu…”, aku terkikik geli mendengar
hatiku yang selalu ikut campur.
“, wae,…!!
apanya yang lucu…?”, Yeoja itu mendelik kearahku dan mendekatiku.
“, mukamu yang
lucu, seperti badut, matamu keluar dan hidungmu merah….?”, aku tertawa lepas,
aku lihat dia berkacak pinggang dan mendelik kearahku.
“, ya… bisakah
kau berhenti bicara, cepatlah kau masak. Aku lapar…!!!”, Yeoja itu keluar dari
dapur dan menuju ruang tamu, setelah aku selesai memotong-motong sayuran, aku
juga menyiapkan semua bumbu-bumbu yang akan dimasak karena aku ingin memasak “Nasi Goreng SpeciaL aLa Wookie..” J
Lalu aku lihat
dia kembali lagi kedapur, lalu aku tersenyum kearahnya dan dia hanya mendengus
kesal melihat ku tersenyum.
“, wae…!!”,
ketusnya, aku tersenyum sambil memainkan alisku.
“, kenapa kau
kembali, hmm kau tidak bisa jauh dariku eo..?”, aku menggodanya yang sukses
membuat raut mukanya merah, aku menunjuk-nunjuk ke arah mukanya yang sukses
membuat ku ngakak guling-guling (?), yeoja itu terdiam.
“, ya.. kenapa
mukamu seperti tomat.. hhahahaha kau lucu sekali, seperti badut hahahhaa….!!!’,
aku masih tertawa karena raut mukanya yang masih merah bahkan lebih merah dari
tomat. Dia langsung mendelik kearahku.
“, Jin ah,
cepatlah kesini…?”, aku memanggil Sang Jin yang sedari tadi menelepon dengan
seseorang.
“, Wae Oppa…?
Kenapa kau tertawa..?”, tanyanya yang langsung masuk ke area (?) dapur.
“, kau lihatlah
temanmu ini, raut mukanya merah seperti tomat bahkan bisa dikatakan seperti
badut hahhaha..?”, Sang Jin langsung menoleh kearah Yeoja itu dan terkikik
geli.
“, Ya.. Oppa
bisakah kau tidak menggodanya..?raut mukanya bakalan selalu merah kalau Oppa
masih terus menggodanya..?”,protes Sang Jin, aku melirik ke arah Yeoja itu dan
yeoja itu sepertinya akan mengamuk.
“, Yaa…..!!!!”,
teriak yeoja itu saat membanting gelas dihadapan mereka. “, aku tidak akan
berbicara dengan kalian, apalagi dengan kau…!!!”, lanjutnya dan menunjuk
tangannya ke arahku. “, kau benar-benar membuat hariku buruk…!!”, lanjutnya dan
pergi meninggalkan lokasi (?) dapur dengan menghentakkan kakinya. Aku masih
tertawa melihat tingkahnya dan langsung menoleh kearah Sang Jin.
“, apakah dia
benar-benar marah padaku..?”, tanyaku pada Sang Jin
“, tenang saja
Oppa, dia tidak akan marah, mungkin hanya kesal saja…apalagi kalau kau
memberikannya makanan, maklum Hyo Woo ya hobi makan…!!”, aku terkikik geli
mendengar penjelasan Sang Jin, paling tidak inilah awal informasi tentang Shin
Hyo Woo.
“, Jinnie,
maukah kau menemaniku masak..?”, pintaku kepada Sang Jin.
“, hmm nde,
baiklah tapi aku akan membantu melihat Oppa memasak, ne..?”, Sang Jin
mengeluarkan Agyeo nya.
“, ye… geureh…
kajja kita memasak..?”, aku menarik tangannya dan mulai memasak masakan siang
kami.
Wookie PoV End
Hyo Woo PoV
Aku masih kesal
dengan Namja itu, sebenarnya benar juga apa yang dikatakan namja itu, tak
seharusnya aku bersifat ketus padanya dan sebenarnya aku berbicara ketus kepada
Yesung Oppa bukan Namja itu.
Ahh aku masih
mondar-mandir dari dapur ke ruang tamu dan sebaliknya, aku persis seperti
setrika pakaian yang tidak berhenti berkeliling dari baju tersebut.
Aku masih
memperhatikan mereka berdua didapur, aku melihat Sang Jin menopang dagunya dan
memandang wajah Namja itu, kalau aku perhatikan wajahnya hmm lucu juga ahhh
tidak.. tidak… dia telah membuatku kesal dan raut mukaku menjadi merah,
sepertinya aku tarik lagi kata-kataku kalau dia lucu. Akhirnya aku duduk dan
merenungkan kata-kata Namja itu.
Hyo Woo PoV End
Sang Jin PoV
Aku masih sibuk
teleponan dengan Yesung Oppa, ya kami sibuk menyusun rencana untuk mengerjai
Hyo Woo.
“, nde, baiklah
Oppa,,, mWoo… apakah harus seperti itu… tapi Oppa menurutku seperti ini
saja..”, aku masih mendengar penjelasan rencana Yesung Oppa tapi aku juga
memperhatikan Wookie Oppa dan Hyo Woo didapur, hmm sepertinya ada keributan.
Bukan ada tapi benar-benar ada, mereka benar-benar sedang bertengkar.
“, Jin ah,
cepatlah kesini…?”, panggil Wookie Oppa dari arah dapur.
“, Oppa,
sepertinya aku lagi ada masalah darurat, bisakah kau meneleponku lagi nanti….
Nde Gomawo Oppa….?”,aku mematikan sambungan teleponku dan menuju kedapur.
“, Wae Oppa…?
Kenapa kau tertawa..?”, dengan raut wajah bingung, apalagi saat melihat Wookie
Oppa tertawa seperti itu.
“, kau lihatlah
temanmu ini, raut mukanya merah seperti tomat bahkan bisa dikatakan seperti
badut hahhaha..?”, sontak saja aku menoleh kearah Hyo Woo, aku terkikik geli
melihat raut mukanya yang merah, aku juga akan tertawa kalau melihat raut
mukanya seperti itu.
“, Ya.. Oppa
bisakah kau tidak menggodanya..?raut mukanya bakalan selalu merah kalau Oppa
masih terus menggodanya..?”, aku mencoba membela Hyo Woo walaupun aku masih
lucu dengan raut mukanya seperti itu.
“, Yaa…..!!!!”,
teriak Hyo Woo yang membuat dapurku rame seperti pasar malam J
dia menjatuhkan gelasku dan dia mendelik kearah aku dan Wookie Oppa. “, aku tidak
akan berbicara dengan kalian, apalagi dengan kau…!!!”, lanjutnya dan menunjuk
tangannya ke arah Wookie Oppa. “, kau benar-benar membuat hariku buruk…!!”,
lanjutnya dan Wookie Oppa masih sibuk dengan tertawa lepasnya.
‘, baru kali
ini aku melihat Oppa tertawa seperti itu,..?”, gumamku dalam hati
“, apakah dia
benar-benar marah padaku..?”, Tanya Wookie Oppa padaku seperti ada kecemasan
diraut wajahnya.
“, tenang saja
Oppa, dia tidak akan marah, mungkin hanya kesal saja…apalagi kalau kau
memberikannya makanan, maklum Hyo Woo ya hobi makan…!!”, aku mencoba membuat
Wookie Oppa tenang, sehingga dia bisa memasak dengan penuh rasa cinta, bukan
dengan penuh rasa kekhawatiran.
“, Jinnie,
maukah kau menemaniku masak..?”, pintanya kepadaku, ‘tentu saja aku mau’, gumamku
dalam hati.
“, hmm nde,
baiklah tapi aku akan membantu melihat Oppa memasak, ne..?”, aku mengeluarkan
Agyeo ku.
“, ye… geureh…
kajja kita memasak..?”, dia menarik tanganku dan mulai memasak masakan siang
kami.
Sang Jin PoV
End
Hyo Woo PoV
aku masih sibuk
menatap layar ponselku yang wallpaper nya adalah Yesung Oppa dan aku yang
sedang duduk didepan rumahnya, entah kenapa aku masih mengharapkannya dan
berharap bisa bersama dengannya. Tak terasa air mata ku jatuh saat aku
mendengar mp3 di Ponselku, ya Lagu “Shinee
=> in My Room”. Entah kenapa aku sedih saja mendengar lagunya dan
apalagi aku menatap wallpaper ponselku. ’, kenapa harus seperti ini, Oppa.
Kenapa kau selalu membuat aku begini, aku lelah Oppa…!!!”, Teriakku
sekencang-kencangnya, aku sudah tidak perduli lagi dengan orang yang mendengar
teriakanku, aku masih menangis dan tiba-tiba ada seorang yang memberikanku
sepiring Nasi Goreng, lalu aku melihatnya dan ternyata yang memberikanku adalah
Wookie Oppa.
“, makanlah..?
katanya kau lapar…?”, dia tersenyum kearahku, aku hanya mengangguk dan mencoba
mencicipi makanannya, sebelum masuk kemulutku. ’, kau pasti tidak marah lagi
padaku saat kau mencicipi masakanku, selamat makan…?”, teriaknya yang penuh
semangat, aku hanya mendengus kesal dan aku penasaran. ‘,apa benar masakannya
enak, aku tidak percaya…?”, gumamku dalam hati dan aku mulai memakan masakannya
dan.
“, Hmmmmm…….
Mashita…?”, senyumku saat aku memakan makananku.
“, Jinjja, wah
apa aku tidak salah dengar…?”, Wookie Oppa masih terus memperhatikan aku makan.
“, andwee..!!!
Mhhasshhiitttaaa……?”, teriakku yang mulutku penuh mengunyah nasi itu dan makan
makanannya dengan lahap, Wookie Oppa tersenyum begitu juga dengan Sang Jin yang
dari tadi hanya diam saja.
Hyo Woo PoV End
Wookie PoV
Saat aku sudah
memasak nasi gorengku, aku keluar dari dapur dan aku lihat Hyo Woo disana.
Rencananya aku ingin sekali menggodanya lagi tapi kuurungkan niatku saat
melihatnya menangis sambil menatap layar Ponselnya dan ditambah lagi dengan
lagunya “, Shinee => In My Room..”,. ‘,
pasti dia belum bisa terima keadaan ini, kalau dia masih mencintai Namja
itu…!!”, gumamku dalam hati. Lalu aku berjalan kearahnya, sepertinya dia
tersentak kaget saat aku menyodorkan sepiring Nasi Goreng untuknya, aku melihat
ada rasa sedih dibalik matanya, aku tidak tega menggodanya jika melihat dia menangis
seperti itu.
“, makanlah..?
katanya kau lapar…?”, aku tersenyum kearahnya karena aku ingin memberikannya
semangat walaupun hanya lewat senyuman. dia hanya mengangguk dan mencoba
mencicipi masakanku, sebelum dia memasukan makanannya kemulutnya. “,kau pasti
tidak marah lagi padaku saat kau mencicipi masakanku, selamat makan…?”,
teriakku yang penuh semangat, aku mendengar dia hanya mendengus kesal dan
akhirnya aku melihatnya mencoba mencicipi masakanku
“, Hmmmmm…….
Mashita…?”, aku tersentak kaget saat dia mengeluarkan suaranya, dan aku
langsung melirik kearahnya.
“, Jinjja, wah
apa aku tidak salah dengar…?”, Komentar ku yang masih terus memandanginya yang
mulai tersenyum. ‘, aku lebih suka melihat kau seperti ini Hyo Woo ya,
tersenyum lah yang manis dan jangan menangis lagi, ne…?”, gumamku dalam hati
yang masih melihatnya makan dengan lahap.
“, andwee..!!!
Mhhasshhiitttaaa……?”, aku terkikik geli saat mendengar jawabannya yang masih
punya nasi itu. Lalu aku juga ikut-ikutan makan saat melihatnya tersenyum
seperti itu walaupun matanya masih sembab.
Wookie PoV End
Sang Jin PoV
Ada kecemburuan
dalam hatiku saat melihat Wookie Oppa lebih memperhatikan Hyo Woo yang menurutku
sangat berlebihan. Aku tahu Hyo Woo masih sedih dengan tidak bisa terima
kenyataan kalau Yesung Oppa hanya menyayangi dia sebagai adik, aku juga sedih
melihatnya yang masih menangis menatap layar Ponselnya. Aku tersentak kaget
saat Wookie Oppa mendekatinya dan menyodorkan sepiring Nasi Goreng untuknya.
“, makanlah..?
katanya kau lapar…?”, aku masih menatap kearah Wookie Oppa, ada rasa cemburu
dalam hatiku, biasanya dia tidak pernah seperti itu terhadap Yeoja lain,
apalagi denganku. ‘, apakah dia…?”, tanyaku dalam hati. Yang masih melirik
kearah Oppaku “,kau pasti tidak marah lagi padaku saat kau mencicipi masakanku,
selamat makan…?”, teriaknya yang penuh semangat. ‘,Kalau bersamaku Oppa tidak
pernah berteriak seperti itu, dan biasanya aku yang seperti itu jika aku mau
makan dan dia langsung menasihatiku “, bissakah kau jangan berisik, ini ruang
makan ne..?”, dan sekarang dia berteriak seperti itu, rasanya aneh sekali.. apa
benar Oppa..?’, tanyaku dalam hati.
Aku tidak tahu
apa yang mereka bicarakan, Mood ku berkurang saat melihat Oppaku lebih
memperhatikan Hyo Woo yang baru dia kenal dari pada aku, aku langsung menuju
kedapur dan langsung membereskan dapurku, aku mencuci semua peralatan masakanku
yang kotor.
***
@kamar
Aku keluar dari
kamar mandi dan akhirnya aku mengganti bajuku dengan baju tidur. Lalu saat aku
mau keluar dari kamarku, tiba-tiba ponselku bergetar…
Ddrrtt…drrrrtttttt
Wookie Oppa ^^ Calling
Aku langsung
mengangkat telpon dari Wookie Oppa,
“, Yoboseyo…?”,
suara Wookie Oppa di seberang sana.
“, Yoboseyo,
ada apa Oppa, tumben kau meneleponku….?”, tanyaku, aku tersenyum padahal baru
siang tadi bertemu dengannya dan sekarang Wookie Oppa meneleponku lagi. ‘, apa
dia merindukanku..?”, tanyaku dalam hati.
“, hmm, sebenarnya aku tadi siang datang ke
apartementmu ingin menanyakan sesuatu, bisakah kau membantuku..?”,
“, emang Oppa
mau tanya apa..?”, aku mengerutkan dahiku
“, hmm.. sebenarnya aku… hmm.. tadi…hmmm begini… ahhh
ternyata susah mengatakannya lewat telepon.. tapi Chakamman….?”, lalu Wookie Oppa mengetik Ponselnya.
Drrttt.. drrttt
“, Oppa,
sepertinya ada sms di Ponselku, chakamman aku buka sms dulu ne..?”, aku
langsung membuka dan mwo..mataku melotot rupanya yang sms aku adalah Wookie
Oppa,
From: Wookie
Oppa
Jinnie,
sebenarnya aku mau minta no ponselnya Hyo Woo, bisakah kau memberikannya
padaku, jebal… bantu aku, ne…?
‘, jadi Oppa datang ke apartementku hanya ingin
menanyakan itu, tepat dugaanku kalau Oppa..?”, gumamku dalam hati, lalu aku
mengetik layar ponselku
To: Wookie Oppa
Baiklah Oppa…? 0101-031-xxxxxxxx
Aku terdiam
saat aku mengirimkan sms yang barusan aku kirim ke no Wookie Oppa.
“, Jinnie, Gomawo… besok aku akan mentraktirmu,
ne..?”, serunya yang masih meneleponku.
“, hmm.. tidak
perlu Oppa, aku besok ada kuliah tambahan jadi kapan-kapan saja Oppa
mentraktirku, ne..? hmm.. udah dulu ya Oppa, aku sedang sibuk mengerjakan
tugasku, annyeong…?”, aku langsung terlemas saat aku matikan teleponku,
akhirnya aku banting ponselku dikasur dan menangis dibalik bantal.
Sang Jin PoV
End
Yesung PoV
Hari ini aku
sengaja tidak mengajar dikelas Hyo Woo karena aku sudah berencana untuk
memberikannya kejutan dihari ultahnya. Aku masih membayangkan khayalanku saat
nanti Hyo Woo bakalan mencemaskan aku dan melihat keadaanku, ya hari ini aku
akan berakting mengerjainya sampai waktu ulang tahunnya tiba. Hahahhaha betapa
jahatnya diriku hahha..!!!
Sekarang aku
sedang berada dirumah sakit dan dibaluti Perban dibagian kepala, tangan dan
perut, sehingga semua orang kalau melihat keadaanku seperti ini bakalan merasa
iba. Aku terkikik geli dengan aksi gilaku ini.
Yesung PoV End
Shin Ji PoV
@campus
“, Hyo Woo
ya..!!”, aku memanggilnya saat dia berjalan kearah kelasnya, lalu dia menoleh
kearahku, aku langsung berlari dan menyusulnya.
‘, hossh..hoshh
(nafasku).. ada yang ingin kubicarakan kepadamu…?”, aku masih mengatur nafasku
saat aku dari tadi berlari menyusulnya.
“, katakan
saja..!!”, jawabnya dengan nada ketus, aku tahu dia masih marah padaku.
“, ku harap
jangan bersedih ne..?”, nasihatku dan mencoba tersenyum kearahnya tapi
ekspresinya datar dan tidak sama sekali membalas senyumanku.
“, wae…!! Apa
kau akan mengatakan kalau kau akan bertunangan dengan Yesung Oppa dengan maksud
jangan menganggunya lagi..!! Hyo Woo berdecak kesal. “, baiklah… aku tidak akan
menganggunya, Arasseo..!!!”, Lanjutnya dan akhirnya dia pergi meninggalkan aku
dan segera aku tahan.
“, Hyo Woo
ya….!!! Maksudku bukan seperti itu..?”,akhirnya aku berhasil membuatnya
berhenti yang tadi hampir mau pergi dan akhirnya dia menoleh kearahku.
“, jadi
maksudmu..!!”, Hyo Woo mendelik kearahku.
“, maksudku,
ada kabar buruk dari Yesung Oppa..?”, aku menundukkan kepalaku.
“, mwo..!!! ada
apa dengan Yesung Oppa…?”, matanya melotot (?) seperti ada kecemasan dari raut
wajahnya.
“, dia
kecelakaan, kejadiannya malam kemarin… dia sekarang lagi dirumah sakit, kau
tahu kenapa dia kecelakaan itu semua karenamu..?”, aku mendekat kearahnya. “,
dia merasa bersalah saat kau tidak memaafkannya, aku lah yang salah karena aku
tidak mengatakannya dengan jujur, aku yang menyuruhnya untuk pacaran diam-diam
dan ternyata semua malah menjadi begini..?”, aku pura-pura menangis di
depannya, aku melihat raut wajahnya yang sangat mencemaskan Oppanya. ‘,
sepertinya aku berhasil…?”, gumamku dalam hati. Dia hanya terdiam mendengar
penjelasanku.
“, dan sampai
sekarang dia belum sadar dan selalu menyebut-nyebut namamu… aku mohon
sembuhkanlah Yesung Oppa, mungkin dengan kedatanganmu kesana Yesung Oppa sadar
dari komanya….??”, lanjutku yang membuatku sukses dengan peranku.
“, aku tidak
akan datang, arra…?”, lalu Hyo Woo pergi dari hadapanku dan lama-lama dia menghilang dari pandangan mataku, aku
mendengus kesal. ‘, ternyata peranku tidak berhasil Oppa….Eothoke…?”, gumamku
dalam hati, lalu aku mengetik layar Ponselku.
To: Namja
ChinGu ^^
Oppa, aku gagal
memerankan peranku dengan baik.. Eothoke…?
Aku cemas, aku takut kalau rencana kami gagal. Lalu
ponselku bergetar.
From: Namja
ChinGu^^
Oo Gwenchana
Chagi… aku yakin pasti dia akan datang, kau jangan cemas… ne..?
Aku bernafas lega ternyata Yesung Oppa tidak marah
padaku walaupun peranku disini tidak berhasil sama sekali.
Shin Ji PoV End
Hyo Woo PoV
@cantin
‘, Sudah 2 hari ini Yesung Oppa tidak masuk ada apa
dengannya, apa dia sakit…!!’, tanyaku dalam hati. Aku masih memainkan ponselku
dikantin.
Drrttt… drrttt
From: Jong Jin
^@
Nonna, neo
Odika…? Apa kau bisa menjenguk Yesung Oppa sekarang…? Dia kecelakaan dan
sekarang dia masih koma dirumah sakit seoul, nonna kumohon datanglah.. Yesung
Oppa selalu menyebut-nyebut namamu..? jeballl.. nonna..!! J
Aku melotot (?) saat melihat sms dari Jong jin, aku
hanya mendengus kesal dan mengetik layar ponselku. ‘, mungkin dia hanya
mengerjaiku, ahh abaikan saja..?”, Gumamku dalam hati
To: Jong Jin^@
Mianhae Jong
Jin ah, sepertinya aku tidak akan datang…?
Saat pesanku terkirim aku langsung off kan Ponselku,
akhirnya aku meninggalkan kantin dan menuju ke kelasku. Sebelum aku kekelas ada
yang memanggilku tapi tidak kuhiraukan sama sekali.
“, Hyo Woo ya..!!”, teriaknya lagi, aku langsung
menoleh sumber suara itu. Ternyata Eonni Shin Ji yang masih berlari menyusulku.
Aku mengerutkan keningku dan bingung.
‘,
hossh..hoshh”, aku mendengar nafasnya masih tersengal-sengal. “, ada yang ingin
kubicarakan kepadamu…?”, dia mencoba mendekatiku dan tersenyum kearahku tapi
karena aku masih kesal jadi aku tidak membalas senyumannya.
“, katakan
saja..!!”, jawabku dengan nada ketus.
“, ku harap
jangan bersedih ne..?”, nasihatnya kepadaku dan mencoba tersenyum kearahku tapi
aku tidak membalas senyumannya sama sekali. ‘, maksud Eonni, ya… apa-apaan ini,
apa maksud nya.. apa kau akan… ohh Andwee itu tidak akan terjadi…”, gumamku
dalam hati.
“, wae…!! Apa
kau akan mengatakan kalau kau akan bertunangan dengan Yesung Oppa dengan maksud
jangan menganggunya lagi..!!”, aku berdecak kesal. “, baiklah… aku tidak akan
menganggunya, Arasseo..!!!”, Lanjutku dan akhirnya aku pergi meninggalkannya
yang masih terpaku disana.
“, Hyo Woo
ya….!!! Maksudku bukan seperti itu..?”, aku langsung berhenti. ‘, jadi bukan
bertunangan.. terus maksudnya apa..?”, tanyaku dalam hati, aku langsung menoleh
kearahnya dengan ekspresi yang sangat datar.
“, jadi
maksudmu..!!”, aku mendelik kearah nya.
“, maksudku,
ada kabar buruk dari Yesung Oppa..?”, nafasku sesak saat aku mendengar Yesung
Oppa. ‘, jadi… berarti benar apa kata Jong Jin..?”, tanyaku dalam hati.
“, dia
kecelakaan, kejadiannya malam kemarin… dia sekarang lagi dirumah sakit, kau
tahu kenapa dia kecelakaan itu semua karenamu..?”, dia lalu mendekat kearahku.
“, dia merasa bersalah saat kau tidak memaafkannya, aku lah yang salah karena
aku tidak mengatakannya dengan jujur, aku yang menyuruhnya untuk pacaran
diam-diam dan ternyata semua malah menjadi begini..?”, aku melihat Eonni Shin
Ji menangis. ‘, benarkah..? berarti ini bukan pura-pura tapi benar-benar
terjadi..?”, gumamku dalam hati.
“, dan sampai
sekarang dia belum sadar dan selalu menyebut-nyebut namamu… aku mohon
sembuhkanlah Yesung Oppa, mungkin dengan kedatanganmu kesana Yesung Oppa sadar
dari komanya….??”, lanjutnya lagi, aku masih terpaku mendengar penjelasannya.
‘, apa yang harus aku lakukan tuhan… ini semua salahku, coba aku memaafkan
kesalahannya pasti kejadian ini tidak akan terjadi…?”, lagi-lagi hatiku masih
berkecamuk alias galau J
“, aku tidak
akan datang, arra…?”, lalu aku pergi dan berpikir apakah aku tidak akan datang,
teganya sekali kau Hyo Woo, kau egois sekali.. saat dia sekarat dirumah sakit
kau malah berkata seperti itu.. dia membutuhkanmu..?.
Saat aku keluar
dari gerbang kampusku Ponselku bergetar lagi.
0101-032xxxxxxxxx
Lakukan apa yang ingin kau lakukan, turuti apa kata
hatimu, jangan pernah gengsi dan egois kalau akhirnya dirimulah yang bakalan
menyesal dikemudian hari. Semoga sukses ^^.. J
‘, nuguya…?no
siapa ini, no baru…?wae apa maksudnya..?”, tanyaku dalam hati, aku mengerutkan
keningku dan memasukkan lagi ponselku kedalam tas. Akhirnya aku pulang dengan
mobilku dan meninggalkan lokasi kampusku.
***
@apartement
Setelah tubuhku
bersih dari kotoran yang menempel di tubuhku, aku rebahkan tubuhku dikasur, aku
masih memikirkan kejadian siang tadi.
“, Nonna, neo
Odika…? Apa kau bisa menjenguk Yesung Oppa sekarang…? Dia kecelakaan dan
sekarang dia masih koma dirumah sakit seoul, nonna kumohon datanglah.. Yesung
Oppa selalu menyebut-nyebut namamu..? jeballl.. nonna..!! J..”,
“, dia
kecelakaan, kejadiannya malam kemarin… dia sekarang lagi dirumah sakit, kau
tahu kenapa dia kecelakaan itu semua karenamu..?”,
“, dia merasa
bersalah saat kau tidak memaafkannya, aku lah yang salah karena aku tidak
mengatakannya dengan jujur, aku yang menyuruhnya untuk pacaran diam-diam dan
ternyata semua malah menjadi begini..?”,
“, dan sampai
sekarang dia belum sadar dan selalu menyebut-nyebut namamu… aku mohon
sembuhkanlah Yesung Oppa, mungkin dengan kedatanganmu kesana Yesung Oppa sadar
dari komanya….??”,
“, Lakukan apa yang ingin kau lakukan, turuti apa kata
hatimu, jangan pernah gengsi dan egois kalau akhirnya dirimulah yang bakalan
menyesal dikemudian hari. Semoga sukses ^^.. J.. ”,
Ya semuanya
masih berputar keras di otakku, tak terasa bening-bening krystal jatuh
dipelupuk mataku, jujur aku bingung harus berbuat apa.
Apa aku terlalu
egois dengan menolak untuk menjenguk Yesung Oppa…?
Apa aku harus
memaafkannya..?
Apa aku salah
bila Eonni Shin Ji berpacaran dengan Yesung Oppa..?
Apakah aku
harus menerima nasibku dan mencari Namja Lain selain…?
Aku masih teringat kejadian dimasa lalu, dimana aku
menerima Kibum Oppa dengan niat membuat Yesung Oppa cemburu padaku. Aku
menerawang jauh dan kembali mengingat kejadian masa lalu.
FLASHBACK
Two years ago
@in The House Kim Jong Woon, agustus 2011
“ Oppa,…
menurutmu bagaimana…!!!”, pintaku saat meminta pendapat Yesung Oppa.
“, hmm yang
mana..?”, jawab Yesung Oppa yang masih sibuk membaca novelnya.
PLETAKK….!!!
“, ya
Appo…!!!”, Yesung Oppa mengerang kesakitan sambil memegang kepalanya yang tadi
kujitak, karena kesal dengan sikap Oppa yang cuek itu, aku langsung
mengerucutkan bibirku.
“, arra..
arra,, aku tahu Yeoja kecilku, aku tadi hanya bercanda…?”, sahutnya yang
langsung mengelus (?) puncak rambutku lalu aku tersenyum kearahnya dan dia juga
membalas senyumanku.
“, menurutku…
hmmm dia Namja yang baik, aku rasa kau cocok dengannya… terima saja Arra..?”,
Senyumnya, aku langsung mengerucutkan bibirku lagi. ‘, apa Oppa tidak cemburu
padaku, kenapa Oppa tidak mencegahku dengan berkata => jangan berpacaran
dengan Namja itu kau tahu Oppa menyayangimu dan jadilah milikku.. arra.. kan
aku senang tapi Oppa malah bersikap sebaliknya….?”, gumamku dalam hati.
“, Jinjja… apa
Oppa tidak takut kehilanganku kalau aku akan menjadi miliknya…?”, aku mendelik
kearahnya mencari kepastian yang tidak pasti J
“,
huaahhhhhahahahaha…”, aku melotot melihat Yesung Oppa tertawa lepas seperti itu
dan aku mengerutkan dahiku karena bingung dengan sikapnya.
“, wae… apa ada
yang lucu Oppa..!!”, ketusku.
“, andwe, Yeoja
kecilku, aku tidak mungkin takut kehilanganmu, karena aku yakin kalau kau
membutuhkanku kau pasti akan mencariku..?”, sahutnya yang langsung menarik
hidungku sampai merah, aku mendengus kesal dan pergi dari hadapannya,
memuakkan…!!!
***
#2 hari
kemudian
“, Oppa… benar
katamu dia Namja yang baik dan sangat perhatian padaku, dan kau tahu aku
menerimanya jadi Namja Chingu ku…?”, seruku sambil memanas-manasi Yesung Oppa
tapi sepertinya tidak berhasil karena yang kulihat dia bersikap biasa-biasa
saja.
“, Jinjja,..
Chukae Yeoja kecilku… sekarang kau sudah besar, sudah mempunya Namja Chingu..
Eomma cepat kesini ada berita bagus untukmu…?”,teriaknya, aku bingung kenapa jadi
begini, kenapa Yesung Oppa memanggil Eomma, Ommona aku malu.
“, wae… ada apa
Jong Woon..?”, sahut seorang Yeoja Tua yang datang dari arah kamarnya.
“, Eomma, kau
tahu kalau adik perempuanku yang satu ini ( mencubit pipiku ) sudah mempunyai
Namja Chingu.. huwwaa sepertinya kita harus merayakannya.. ya kan Eomma..!!”,
teriaknya lagi, aku segera menutup telingaku, sepertinya mukaku memerah dan
segera mungkin ku tundukkan kepalaku dan menyembunyikan raut mukaku yang
memerah.
“, benarkah Hyo
ah…? Kapan kau membawa Namja Chingumu kesini, Eomma ingin melihatnya seperti
apa bentuk (?) Namja Chingumu itu.. hmm apa dia tampan seperti Oppamu..?”,
sahut Eomma yang sukses membuat ku melotot (?) kearahnya.
Aku dan Yesung
Oppa bukanlah saudara kandung tapi aku sudah menganggap Eomma Yesung Oppa
seperti Eomma ku sendiri karena Eomma yesung Oppa tidak ada anak cewek jadi
diangkat deh aku jadi anaknya*Hyo Woo
CurcoL dehh hahhaa
“, tentu saja
Eomma, dia jauh lebih tampan daripada dia..!!”, sahutku yang langsung menunjuk
kearah Yesung Oppa, dia langsung mengerucutkan bibirnya dan mendelik kearahku.
“, wae.. apa
Oppa mau marah kepadaku…!!”, teriakku dan dia masih mendelik kearahku,
sebenarnya aku takut dengan tatapannya itu, seperti setan..ihhh…
“, ya sudah,
Eomma pergi dulu, kau Jong Woon jaga adik perempuanmu ini jangan sampai dia
menangis, kalau dia menangis kau tahu kan akibatnya..?”, perintah Eomma Lalu
yesung Oppa mengangguk. “, baiklah Eomma pergi dulu, ne..?”, lanjutnya lagi dan
berlalu dari hadapan kami.
“, kau senang….!!”,
Yesung Oppa masih menatap tajam kearahku.
“, ten…
ten..tentu.. saa..jjaa…?”, jawabku gugup karena takut dengan tatapan Yesung
oppa, lalu aku menundukkan kepalaku.
“,
hahhahahaha…”, aku melotot kearahnya dan menatapnya bingung. ‘, apanya yang
lucu…”, tanyaku dalam hati.
“, mianhae, tak
seharusnya aku menatap mu seperti itu..?”, Yesung oppa tersenyum kearahku, aku
hanya mengangguk lemah dan terduduk lemas disofa yang berwarna putih itu.
***
@taman bunga
#2 bulan
kemudian
“, Oppa, tumben
sekali kau mengajakku kesini..?”, tanyaku kepada Kibum Oppa, kami berdua sudah
janjian datang ke taman hanya untuk kencan bersama Kibum Oppa Namja Chingu ku.
“, andwe.. aku
hanya ingin mencari suasana baru..?”, dia tersenyum kearahku.
‘, Ommona,
senyumnya benar-benar membuatku menyukainya, sebenarnya aku sudah mulai
menyukai Kibum Oppa karena dia orangnya baik dan perhatian sekali padaku, dan
dia itu mempunyai senyuman yang benar-benar membuatku terbius, Yesung Oppaku
saja tidak mempunyai senyum yang seperti itu…?”, gumamku dalam hati saat
menatap kearahnya.
“, wae…? Kenapa
kau menatapku seperti itu..?”, aku langsung menundukkan wajahku yang sepertinya
memerah.
“, anni, aku
hanya.. hanya… aku menyayangimu Oppa…?”, seruku yang masih menundukkan
kepalaku.
“,
hahhahahahhaha… kau lucu sekali chagi…?”, dia langsung mencubit pipiku dan aku
hanya tersenyum hambar kearahnya.
“, Chagiya…
sepertinya kita tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi..?”, aku langsung
mendelik kearahnya dan menatapnya bingung.
“, mwo…?
Maksudmu apa Oppa, apa kau tidak menyayangiku lagi..?”, dia langsung menatapku
dan memegang pundakku.
“, chagiya..
besok aku akan pulang ke California, aku ditugaskan bekerja di perusahaan appa
disana, kuharap kau mengerti…?”, mataku berkaca-kaca saat mendengar pernyataan
Kibum Oppa.
“, tapi… kita
bisa menjalin hubungan ini walaupun jarak jauh, aku tidak apa-apa Oppa kalau
kita menjalin hubungan jarak jauh…?”, dia masih menatapku dan mencium bibirku
dan aku menangis saat dia mencium bibirku. ‘, kenapa disaat aku mulai menyayanginya
dia meninggalkanku…?”, Gumamku dalam hati.
“, mianhae,
sudah membuatmu menangis…?”, Kibum Oppa menyeka tangannya dan menghapus air
mataku. “, itu ciuman terakhirku, kau tahu.. aku pulang ke California bukanlah
untuk bekerja saja tapi aku juga akan dijodohkan oleh anak sahabat Appaku,
sebenarnya aku tidak setuju karena aku benar-benar menyayangimu, tapi kau tahu
kan Eommaku menginginkan aku menikah dengannya dan ternyata aku juga dijodohkan
dengannya waktu aku masih kecil. Aku harap kau mengerti dan sebentar lagi aku
akan ke bandara. Annyeong dan jaga dirimu baik-baik, ne…?”, penjelasannya yang
langsung mengelus (?) puncak rambutku dan meninggalkan aku ditaman sendirian,
aku masih menangis disana bahkan aku tidak memperdulikan orang-orang yang sedang
asyik memperhatikan aku, lalu hujan pun datang menghampiriku dan sukses
membuatku basah kuyup.
***
@in The House
Kim Jong Woon
“, Yeoja
kecilku, kenapa kau basah kuyup seperti ini, Kajja Masuk…?”, saat aku sudah
berada didepan rumah Yesung Oppa, aku langsung masuk kedalam dan memeluk Yesung
Oppa. Aku menangis didalam kepelukannya.
Hiksss..
hikksss ( suaaraa tangisanku )
“, wae… kenapa
kau menangis..?siapa yang membuatmu menangis seperti ini…?”, Yesung Oppa segera
melepaskan pelukanku dan menatap kearahku sambil memegang pipiku.
“, Oppa…?”, aku
sesenggukkan. “, aku putus dengan Kibum Oppa…?”, aku menangis dihadapannya,
lalu dia menarik tubuhku kedalam pelukannya, dia mengelus (?) rambutku. “, dia
dijodohkan dengan Yeoja lain, dia sudah tidak menyayangiku lagi Oppa dan bahkan
dia lebih memilih dijodohkan daripada aku…?”, lanjutku yang masih dalam
pelukannya, yesung Oppa hanya menghela nafas panjang saat dia mendengar
ceritaku.
“, Yeoja
kecilku….? Sudahlah jangan menangis lagi.. aku tak sanggup mendengarmu menangis
dan itu membuatku mengingat Eommaku yang menangisi kepergian appaku…”, Yesung
oppa menangis.
“, Oppa, kenapa
kau juga menangis…?”, tanyaku saat melepaskan pelukannya, dia menangis
dihadapanku. “, Oppa jangan menangis…?”, aku menghapus air matanya dengan
tanganku.
“, hmm.. kau
juga jangan menangis, ne…? Oppa akan selalu menjagamu, menyayangimu seperti aku
menyayangi Jong Jin..jangan kau pikirkan Namja itu, aku akan selalu ada
disampingmu arra…? Sekarang bersihkan badanmu dan menginaplah disini dan kebetulan
Eomma lagi ada dikamarnya, aku yakin pasti dia senang jika kau menemaninya…?”,
dia tersenyum kearahku dan mencium keningku yang membuat aku menyayanginya
sampai saat ini.
FLASHBACK END
***
Aku tersentak
kaget saat ponselku bergetar..
Drrrtt.. drdrttt
From: Jin ah @@
Kau jahat sekali Hyo Woo ya, disaat Yesung Oppa
membutuhkanmu kau tidak sama sekali memperdulikannya, kau bukan seperti Hyo
Woo yang kukenal. Hyo Woo yang kukenal
tidak seperti ini, dia Yeoja yang baik walaupun sedikit menyebalkan J tapi aku mohon datanglah, Yesung Oppa belum sadar
sampai saat ini. Apa kau tega melihatnya dengan keadaan seperti itu. Jangan kau
pikirkan emosimu dan keegoisanmu dan kau tahu Ahjumma Kim masih menangis
berhari-hari menunggu agar sampai Yesung oppa sadar. Apa kau tega melihat Ahjumma
Kim seperti itu, kau jahat sekali Hyo Woo, jahat sekali… aku tunggu dirumah
sakit sampai jam 12 malam arra..?
Aku membaca sms
dari Sang Jin dengan seksama, benarkah apa aku jahat sekali dan sekarang Eomma
Yesung Oppa mengetahuinya. Aku menghela nafasku pelan-pelan dan kulihat jam
dinding kamarku dan sekarang sudah jam 23:23 KST, aku langsung bergegas berlari
dari apartementku dan tidak memperdulikan penampilanku yang hanya memakai baju
tidur. Parahnya lagi aku memakai sandal yang warna dan bentuknya berbeda. Lalu
aku menyetop taxi dan berjalan menuju rumah sakit seoul.
@Rumah Sakit
Seoul
Beberapa menit
kemudian aku datang dan semua orang dirumah sakit memperhatikan penampilan ku
malam ini, aku tidak perduli yang aku perdulikan adalah keselamatan Yesung
Oppa, lalu aku bertanya kepada resepsionist yang ada dirumah sakit dan menuju
kesana tepatnya lantai 3.
Akhirnya aku
sampai dilantai 3 dan tepat didepan Pintu kamar Yesung Oppa. Lalu aku memutar
knop pintu dan
Sreeettt (
suara pintu )
Pintu itu
terbuka dan aku melihat semuanya menangis bahkan aku melihat Eomma menangis
juga. Aku juga menangis sambil berjalan kearah Yesung Oppa dan mendekatinya.
“, Oppa..
bangunlah ini aku Yeoja kecilmu…?”, saat aku berbisik ditelinga kirinya.
“, aku mohon
bangunlah Oppa, semua yang ada disini ingin melihatmu sembuh Oppa,..?”, aku
masih menangis dan mengenggam tangannya. “, Oppa, aku… aku.. merestui
hubunganmu dengan Eonni Shin Ji, aku sudah memaafkan kalian. Sebenarnya aku
tidak pantas bersikap seperti itu Oppa, tapi karena aku kecewa dengan sikap
kalian yang berpacaran diam-diam tanpa memberitahuiku sama sekali.. kumohon
Oppa bangunlah…?”, lalu aku menundukkan kepalaku dan masih menangis.
“, Jinjja…? Apa
kau memaafkan kami…?”, serunya dan aku langsung mendelik kearah Yesung Oppa dan
menatapnya bingung. ‘, kenapa seperti ini, apa mereka… mengerjaiku…?”, tanyaku
dalam hati.
“, ya.. kenapa
kau menatapku seperti itu, kau seperti Yeoja babo hahhaa, dan lihat dandananmu
( menatapku dari atas sampai kebawah ) apa kau tidak malu berpenampilan seperti
itu….”, tawanya dan semua didalam ruangan menertawaiku, aku menatap mereka
semua. ‘, apa aku seperti orang bodoh…?”, tanyaku dalam hati, saat aku lihat
sandalku yang berbeda bentuk dan warna akhirnya aku menepuk jidatku, Ommona.
lalu aku mendengus kesal kearah yesung Oppa sambil menatap kearahnya dengan
tajam tanpa berkedip sekalipun.
“, jadi Oppa
mengerjaiku…!!!!”, teriakku yang sukses membuat semua yang ada didalam ruangan
menutup telinganya.
“, nde..? kau
tahu kenapa kami mengerjaimu…?”, Tanya Eonni Shin Ji yang langsung mendekatiku
dan Aku hanya menggeleng lemah.
“, kau
benar-benar tidak tahu, ya… kau benar-benar Yeoja babo..?”, giliran Wookie Oppa
yang mendekatiku dan tersenyum kearahku, aku hanya menggeleng dan benar-benar
tidak tahu.
PLETAKKK…!!!”,
giliran Jong Jin yang menjitak kepalaku dengan kertas.
“, ya..
Nonna,,, benarkah kau tidak ingat sama sekali…?”, teriak Jong jin sambil
menatapku, aku masih menggeleng kepalaku.
“,
aigoo….aigoo…aigoo…!!”, sahut mereka dengan kompak sambil menggeleng kepalanya.
Aku masih bingung sebenarnya apa maksud mereka mengerjaiku seperti ini.
“, Yeoja
kecilku… sekarang tanggal berapa…?”, Tanya Yesung Oppa kepadaku. Aku menghela
nafasku.
“, tanggal 1
agustus tapi tunggu dulu sekarang jam 12.00 tepat jadi sekarang tanggal 2
agustus, wae…?”, aku masih bingung apa maksud mereka semua, mereka semua
menghela nafas dalam-dalam.
“, kau masih
bertanya kenapa…? Aiggoo..!!”, sahut Sang jin yang ikut-ikutan mendekatiku.
“, jangan memarahinya
seperti itu, mungkin dia masih shock dengan kejadian tadi…”, sahut Eomma Yesung
oppa yang menasehati semua anak-anak muda yang ada diruang ini. “, kau tahu
hari ini ulang tahunmu, Hyo ah…?”, Lanjutnya yang langsung mengelus (?)
rambutku.
“, benarkah
Eomma, kenapa aku tidak ingat sama sekali…?”, aku menundukkan kepalaku karena
malu.
“, nde, tentu
saja…?”, sahut mereka dengan nada kompak.
“, Chukae Hyo
ah.. semoga dengan umurmu yang sudah menginjak 21 ini kau bisa menjadi yeoja
yang dewasa dan jangan bersikap manja lagi, arra..?”, nasihat eomma yang
langsung memelukku, aku menangis di dalam pelukannya. Lalu akhirnya Eomma
melepaskan pelukanku.
“, Chukae
Dongsaengku yang paling imut dan unyu-unyu, dihari ulang tahunmu ini aku hanya
minta kau jangan berteriak-teriak lagi.. hahhaa, aku hanya bercanda. Doaku
semoga kau menjadi orang yang sukses dan mendapatkan Namja Chingu, ne..?”,
sahut Eonni Shin Ji yang langsung memberiku hadiah dan memelukku secara
singkat.
“, Chukae Hyo
Woo ya… aku hanya minta kau jangan menangis terus, ne…? dan jangan sering
berteriak-teriak itu membuat gendang telingaku pecah arra…?”, aku mendengus
kesal dan menjitak kepala Sang Jin, sebelum aku menjitak kepalanya dengan
kertas dia langsung bersembunyi dibelakang Wookie oppa, lalu aku melihat Wookie
Oppa yang tersenyum kearahku. Aku menatapnya dan menundukkan kepalaku, lalu dia
mengambil tanganku dan memberiku hadiah kotak kecil yang sudah ada ditanganku,
aku langsung menatapnya lagi dan mencoba tersenyum.
“, Chukae Hyo
Woo ya, aku hanya ingin kau jangan sering menangis lagi, ne..? aku sedih sekali
saat melihatmu menangis..? kau cantik kalau kau tersenyum seperti itu, aku
menyukainya.. hmm.. maksudku aku menyukai senyumanmu dan tetaplah tersenyum
arra…?”, aku hanya mengangguk dan mendelik kearah Sang jin dan langsung menoleh
kearah yesung Oppa karena aku tidak tahu yang pastinya jantungku berdetak lebih
cepat saat berdekatan dengan Wookie Oppa.
“, Oppa, apa
kau tidak memberiku hadiah…?”, pintaku sambil menyodorkan tanganku kearahnya.
“, untuk apa
memberikan mu hadiah…?”, sahutnya ketus, lalu aku mengerucutkan bibirku.
“, hhahahhaa….
Aku bercanda Yeoja kecil, nih hadiah untukmu dan ini juga hadiah dari Jong
jin..?”, aku tersenyum saat menerima hadiah dari yesung oppa yaitu boneka
kelinci berwarna pink, dia selalu tahu apa yang aku suka, ya aku suka kelinci…
tiba-tiba aku melihat hadiah Jong Jin dan ternyata isinya coklat, aku mendelik
kearah anak kecil itu dan.
“, Gwenchana
Jong Jin ah… aku akan memakannya, ne…?”, aku tersenyum kearahnya saat dia sudah
ingin bersembunyi dibelakang Eommanya.
Semua didalam
ruangan ini tertawa bahagia begitu juga dengan aku…
Hyo Woo PoV End
Sang Jin PoV
“, Jin ah… bantulah
kami jebal… semuanya sudah gagal memerankan perannya dan sekarang
giliranmu..?”, Yesung Oppa langsung mengenggam tanganku dan eonni Shin ji
langsung menatapku dengan tatapan pembunuh.
“, baiklah
Oppa, akan aku usahakan, ne…?”, jawabku dan melepaskan genggamannya, aku
melirik jam tanganku dan sekarang sudah jam 22.55 KST, Hyo Woo belum datang
juga dan akhirnya aku mengambil ponselku dalam saku jaketku dan menekan
tombol-tombol layar ponselku, mungkin dengan cara ini bakalan berhasil.
To: Hyo Woo ya ^^
Kau jahat sekali Hyo Woo ya, disaat Yesung Oppa
membutuhkanmu kau tidak sama sekali memperdulikannya, kau bukan seperti Hyo Woo
yang kukenal. Hyo Woo yang kukenal tidak
seperti ini, dia Yeoja yang baik walaupun sedikit menyebalkan J tapi aku mohon datanglah, Yesung Oppa belum sadar
sampai saat ini. Apa kau tega melihatnya dengan keadaan seperti itu. Jangan kau
pikirkan emosimu dan keegoisanmu dan kau tahu Ahjumma Kim masih menangis
berhari-hari menunggu sampai Yesung Oppa sadar. Apa kau tega melihat Ahjumma
Kim seperti itu, kau jahat sekali Hyo Woo, jahat sekali… aku tunggu dirumah
sakit sampai jam 12 malam arra..?
Akhirnya smsku
terkirim ke no Hyo Woo, hmm aku bisa bernafas lega sekarang.
“, kau sedang
mengetik apa Jinnie..?”, Tanya Wookie Oppa
“, aku
mengirimkan Pesan kepadanya siapa tahu dengan cara ini bisa berhasil..?”,
senyumku saat kami masih didalam ruangan Yesung Oppa.
“, ya.. semoga
saja berhasil…?”, sahut Wookie Oppa yang
menyemangatiku, dia menepuk-nepuk pundakku.
Beberapa menit
kemudian.
Drrdtt drrtt…
Ponsel Yesung
Oppa bergetar dan mengangkat teleponnya.
“, yoboseyo…
ne…. benarkah dia sudah datang… baiklah kami akan bersiap-siap… Gomawo…?”, lalu
yesung Oppa memutuskan teleponnya dan menatap kearah kami semua.
“, kalian harus
bersiap-siap bentar lagi Yeoja kecilku akan datang, semoga kalian bisa
memerankan peran kalian dengan baik, arra…?”, semangat Yesung Oppa yang
langsung terbaring di ranjang rumah sakit, dia langsung memasang alat-alat
rumah sakit dan juga Wookie Oppa membantu mendandaninya agar kelihatan pucat
dan memprihatinkan. J
Kami didalam
ruangan ini tegang termasuk aku dan akhirnya aku mengenggam tangan Wookie Oppa
dan tersenyum kearahnya, dia membalas senyumanku. Akhirnya aku melepaskan
genggamanku tadi saat mendengar pintu ruangan itu terbuka. Ternyata Hyo Woo
datang dan lihat penampilannya yang benar-benar seperti orang gila, sebenarnya
aku ingin tertawa melihat penampilannya malam ini tapi segera ku tahan saat
Wookie Oppa menyenggol tanganku.
Hyo Woo ya
mendekati Yesung Oppa dan membisikkan sesuatu ditelinga Yesung Oppa, aku pun
samar-samar mendengar suaranya.
“, Oppa, aku…
aku.. merestui hubunganmu dengan Eonni Shin Ji, aku sudah memaafkan kalian.
Sebenarnya aku tidak pantas bersikap seperti itu Oppa, tapi karena aku kecewa
dengan sikap kalian yang berpacaran diam-diam tanpa memberitahuiku sama
sekali.. kumohon Oppa bangunlah…?”, aku mendengarnya menangis dan sebenarnya
aku juga ingin ikut menangis karena terharu*lebee..
deh loh… hhahaha.
“, Jinjja…? Apa
kau memaafkan kami…?”, aku mencoba tertawa saat melihat Hyo Woo dengan
Ekspresinya yang bingung karena Yesung Oppa langsung bangun dengan semangatnya.
“, ya.. kenapa
kau menatapku seperti itu, kau seperti Yeoja babo hahhaa, dan lihat dandananmu,
apa kau tidak malu berpenampilan seperti itu….”, Yesung Oppa tertawa lepas,
begitu juga dengan aku yang sebenarnya sudah tidak tahan lagi ingin tertawa
melihat penampilannya itu dan didalam ruangan ini pun semuanya ikut tertawa
begitu juga Wookie Oppa. Lalu dia menundukkan kepalanya dan menepuk jidatnya.’,
ah yeoja ini.. benar-benar sudah tidak waras lagi…?”, gumamku dalam hati.
“, jadi Oppa
mengerjaiku…!!!!”, teriaknya yang sukses membuat semua yang ada didalam ruangan
menutup telinganya. Aku pun juga menutup telingaku dan selalu seperti itu, dia
selalu berteriak saat dia lagi kesal apalagi sedang lapar hhahaha J
“, nde..? kau
tahu kenapa kami mengerjaimu…?”, sekarang Eonni Shin Ji yang mengeluarkan suara
emasnya, aku melihat ekspresinya yang sepertinya tidak tahu apa-apa, dia hanya
menggeleng,
“, kau
benar-benar tidak tahu, ya… kau benar-benar Yeoja babo..?”, giliran Wookie Oppa
langsung mendekati Hyo Woo yang sukses membuatku cemburu. Aku lihat Hyo Woo
masih menggelengkan kepalanya. ’, benarkah dia tidak tahu apa-apa..?’,gumamku
dalam hati, dan akhirnya Jong Jin menjitak kepala Hyo Woo dengan kertas,
mungkin Jong jin kesal dengan sikap babbonya Hyo Woo.
“, ya..
Nonna,,, benarkah kau tidak ingat sama sekali…?”, teriak Jong jin sambil
menatap kearah Hyo Woo, dan Hyo Woo masih menggelengkan kepalanya.
“,
aigoo….aigoo…aigoo…!!”, sahut mereka termasuk aku dengan kompak sambil
menggeleng-geleng kepala kami yang benar-benar gemas dengan sikap Hyo Woo malam
ini.
“, Yeoja
kecilku… sekarang tanggal berapa…?”, Tanya Yesung Oppa yang mungkin sebenarnya
sudah geram dengan sikap Hyo Woo yang sama sekali tidak ingat dengan ulang
tahunnya.
“, tanggal 1
agustus tapi tunggu dulu sekarang jam 12.00 tepat jadi sekarang tanggal 2
agustus, wae…?” jawabnya yang masih bingung. ‘, wae…? Kau bilang wae…? Ommona
Hyo Woo ya, kenapa kau menjadi babbo seperti ini…? Ini ulang tahunmu,
Babboya…!!”, gumamku dalam hati.
“, kau masih
bertanya kenapa…? Aiggoo..!!”, sahutku yang langsung mendekatinya dan ingin
sekali menjitak kepalanya itu.
“, jangan
memarahinya seperti itu, mungkin dia masih shock dengan kejadian tadi…”, sahut Ahjumma
Kim yang menasehati semua anak-anak muda yang ada diruang ini dan termasuk aku.
“, kau tahu hari ini ulang tahunmu, Hyo ah…?”, Lanjutnya yang langsung mengelus
rambut Hyo Woo.
“, benarkah
Eomma, kenapa aku tidak ingat sama sekali…?”, aku berdecak kesal saat mendengar
jawabannya.
“, nde, tentu
saja…?”, sahut mereka dengan nada kompak termasuk aku, mereka semua geram
dengan sikap Yeoja ini tapi tidak buat Ahjumma Kim karena dia lebih menyayangi
Hyo Woo daripada Yesung Oppa ataupun Jong Jin.
Semuanya
mengucapkan selamat ulang tahun dan saatnya giliranku.
“, Chukae Hyo
Woo ya… aku hanya minta kau jangan menangis terus, ne…? dan jangan sering
berteriak-teriak itu membuat gendang telingaku pecah arra…?”, nasihatku yang
sukses membuat Hyo Woo kesal dan hampir menjitak kepalaku sebelum itu terjadi
akhirnya aku bersembunyi dibelakang Wookie Oppa, dan aku melihat raut muka Hyo
Woo memerah saat melihat Wookie Oppa didepannya. Aku langsung terdiam dibalik
punggung Wookie Oppa. ‘, apakah Hyo Woo menyukai Oppaku, ya…. Semoga itu tidak
terjadi…!!”, teriakku dalam hati. Lalu aku melihat tangan Wookie Oppa mengambil
tangan Hyo Woo dan memberikan kotak kecil yang sepertinya isinya cincin tapi
itu tidak mungkin dan tidak mungkin.
“, Chukae Hyo
Woo ya, aku hanya ingin kau jangan sering menangis lagi, ne..? aku sedih sekali
saat melihatmu menangis..? kau cantik kalau kau tersenyum seperti itu, aku
menyukainya.. hmm.. maksudku aku menyukai senyumanmu dan tetaplah tersenyum
arra…?”, aku melotot saat mendengar Wookie Oppa mengatakan kalau dia menyukai
Hyo Woo dan akhirnya aku keluar dari persembunyianku dari Wookie Oppa. Aku
terdiam dan masih terngiang di telingaku saat Wookie Oppa mengatakan “ aku
menyukai senyumanmu Hyo Woo ya”. Ommona ingin rasanya aku menangis
mendengarnya. ‘, benarkah Oppa menyukai senyumannya daripada senyumanku yang
manis ini…?”, gumamku dalam hati.
Sang Jin PoV
End
Wookie PoV
Aku terus
memperhatikan Yeoja itu alias Hyo Woo, dia sangat lucu sekali malam ini,
penampilannya seperti orang yang benar-benar sakit jiwa, memakai baju piyama
yang berbeda yaitu: bajunya berwarna pink dan celananya berwarna biru, begitu
juga dengan sandalnya yang juga berbeda bentuk dan warna, seperti : sebelah
kaki kanannya sandal biasa berwarna kuning dan sebelah kaki kirinya sandal
tidur yang bergambar boneka kelinci berwarna pink.. Ommona sebenarnya aku ingin
sekali tertawa melihatnya saat masuk didalam ruangan ini dan dia mulai mendekati
Namja itu yang bernama Yesung.
Ada rasa
sedikit cemburu saat dia menangisi Yesung, aku tahu Namja itulah yang
diceritakan oleh Sang Jin yang sukses membuat orang yang kusukai patah hati..
mwo..!! aku menyukainya.. sepertinya ya.. aku sudah mulai menyukai Yeoja ini
walaupun suaranya sukses membuat gendang telingaku pecah, tapi kata-kata
temanku suaraku juga sukses membuat gendang telinga mereka pecah, berarti
apakah kami jodoh, yang pastinya entahlah…?. Aku melihat ekspresinya itu saat
dia terkejut melihat Yesung bangun dengan semangatnya. Aku yakin dengan
hitungan ketiga dia pasti akan berteriak.
Hana.. dul.. set..
“, jadi Oppa
mengerjaiku…!!!!”, teriaknya, nah.. apa aku bilang dia pasti akan berteriak dan
sukses membuat gendang telingaku pecah, aku juga menutup telingaku saat
mendengar teriakannya. ‘,Ya tuhan… apa aku salah menyukai Yeoja ini…? Tapi
sepertinya aku tidak menyesal..?”, gumamku dalam hati sambil menatap Yeoja itu
dengan seksama.
Mereka
sepertinya kesal dengan sikap Hyo Woo yang benar-benar tidak ingat dengan hari
specialnya, aku memperhatikan mereka saat sibuk menanyakan semuanya kepada Hyo
Woo, lalu aku berjalan kearahnya dan mendekatinya.
“, kau
benar-benar tidak tahu, ya… kau benar-benar Yeoja babo..?”, aku mendekatinya
dan menggodanya. Tapi dia hanya menggelengkan kepalanya dan sepertinya dia
tidak ingat sama sekali.
Mereka semua
menyodorkan pertanyaan yang sama dan jawabannya Hyo Woo hanya menggelengkan
kepalanya. Apalagi Jong Jin yang langsung menjitak kepala Hyo Woo tapi
reaksinya tetap sama dia tidak ingat sama sekali. Kami semua menghela nafas
kami.
“,
aigoo….aigoo…aigoo…!!”, sahut mereka yang sangat kompak termasuk diriku. Aku
benar-benar ingin sekali menarik hidungnya agar dia ingat dengan ingatannya
yang biasanya encer seperti air*Oppa ga’
nyambung deh#Wookie: thor bisa diam ga’ lu hah ha.
“, Yeoja
kecilku… sekarang tanggal berapa…?”, Tanya Namja itu kepada Hyo Woo yang sukses
membuatku melongo (?) habis-habisan. ‘, mwo… Yeoja kecil, apa aku tidak salah dengar…?
Tapi diantara Shin ji dan Jinnie dia memang lebih kecil bahkan lebih pendek
dari mereka berdua, tapi walaupun seperti itu aku tetap menyukainya, dia
memiliki keunikan tersendiri dan itu yang membuat aku menyukainya..?”, gumamku
dalam hati saat melihatnya yang masih tidak tahu dan tidak ingat sama sekali
bahwa hari ini ulang tahunnya.
“, tanggal 1
agustus tapi tunggu dulu sekarang jam 12.00 tepat jadi sekarang tanggal 2
agustus, wae…?” aku menghela nafas panjang, ‘,dia benar-benar sudah lupa
ingatan, kenapa saat patah hati dia menjadi babbo seperti ini, benarkah ini
efek dari patah hati…”, tanyaku dalam hati
“, kau masih
bertanya kenapa…? Aiggoo..!!”, sahut Sang Jin yang mungkin mulai kesal dengan
sikap Hyo Woo.
“, jangan
memarahinya seperti itu, mungkin dia masih shock dengan kejadian tadi…”, sahut
Ahjumma Kim yang menasehati semua anak-anak muda yang ada diruang ini dan
termasuk aku. “, kau tahu hari ini ulang tahunmu, Hyo ah…?”, Lanjutnya yang
langsung mengelus rambut Hyo Woo. Aku lucu melihat tingkahnya yang masih
dimanja oleh Ahjumma Kim.
Aku masih
melihat mereka memberikan selamat dan hadiah kepada Hyo Woo, aku senang sekali
melihatnya tersenyum bahagia seperti itu. Dia sangat cantik jika tersenyum
seperti itu, seperti bidadari. J
“, Chukae Hyo
Woo ya… aku hanya minta kau jangan menangis terus, ne…? dan jangan sering
berteriak-teriak itu membuat gendang telingaku pecah arra…?”, nasihat Sang Jin
yang hampir mendapatkan jitakan darinya tapi itu tidak berhasil karena Sang Jin
bersembunyi dibelakang punggungku dan DEG….
Jantungku berdetak lebih cepat saat aku menatap mata hitam nya. Aku
tersenyum kearahnya dan akhirnya dia menundukkan kepalanya karena aku lihat
raut wajahnya merah merona. Lalu aku mengambil tangannya dan memberikan kotak
kecil yang berisikan “, Gantungan Ponsel” berbahan Kristal dan berbentuk hati.
“, Chukae Hyo
Woo ya, aku hanya ingin kau jangan sering menangis lagi, ne..? aku sedih sekali
saat melihatmu menangis..? kau cantik kalau kau tersenyum seperti itu, aku
menyukainya.. hmm.. maksudku aku menyukai senyumanmu dan tetaplah tersenyum
arra…?”, aku tersenyum kearahnya dan dia membalas senyumanku dan langsung
menoleh kearah Namja yang bernama Yesung itu. ‘, Opps,, hampir saja aku
mengatakannya..? ahh.. mulutku tidak bisa diajak kerja sama, belum waktunya arra…?”,
gumamku dalam hati dan memperhatikannya betapa bahagianya dia.
Wookie PoV End
Author PoV
Setelah
kejadian itu kami semua kembali akrab dan begitu juga dengan hubungan Hyo Woo
dengan Shin Ji yang mulai akrab kembali, lalu sekarang adalah perubahan aneh
dari sikap Sang Jin yang dari kemarin selalu diam, kami tidak tahu apa
masalahnya sehingga Sang Jin mulai sedikit tidak banyak bicara.
“, Jin ah,
tumben sekali hari ini kau tidak banyak berkata-kata biasanya kau paling banyak
mengeluarkan suara emasmu hhehhe..!!”, Tanya Hyo Woo yang cengengesan (?)
“,
nan-Gwenchana…? Wae..?”, sahutnya dengan singkat padat dan jelas.
“, kau kenapa
Jin ah, kalau kau ada masalah ceritakan kepada kami, siapa tahu bisa mengurangi
masalahmu ini..?”, Shin Ji mulai menasihati Sang Jin tapi tak ada reaksi
apa-apa dari Sang jin, kami berdua hanya menghela nafas dalam-dalam saat
melihat Sang Jin seperti ini.
“, baiklah,
kalau kau tidak mau bercerita kepada kami, aku tahu pasti masalahmu berat
sekali, ya kan..?”, Tanya Hyo Woo yang langsung membuat Sang Jin mengangguk
lemah.
“, Gomawo,
sudah memperhatikanku tapi aku lagi ingin diam dan tidak ingin banyak bicara, mianhae sudah mencemaskanku, suatu saat nanti
aku akan menceritakan kepada kalian tentang masalahku, arra..?”, Sang Jin langsung
pergi, Shin Ji dan Hyo Woo hanya mengangkat bahu mereka yang menandakan kalau
mereka tidak tahu apa-apa dengan masalah Sang Jin.
Author PoV End
Sang Jin PoV
@apartement
Aku menghela
nafasku saat aku memandangi foto ku bersama Wookie Oppa, kami berdua terlihat
lucu sekali disini, baju seragam SMA kami kotor akibat hujan saat kami baru
pulang sekolah, kami berdua bermain lumpur sehingga kami kelihatan seperti anak
kecil yang susah diatur, saat hujannya reda kami berfoto bareng walaupun
seragam kami kotor seperti tidak dicuci sama sekali tapi, kami tetap narsis J.
Aku tersenyum saat mengingat-ngingat moment itu, Moment dimana aku mulai
merasakan Cinta dengan Wookie Oppa. ya, semenjak itulah aku menyukainya,
semenjak itu dimana Wookie Oppa akan melindungiku jika aku disakiti oleh orang
lain dan dia juga mengatakan kalau dia tidak suka melihatku menangis apalagi
menangis didepannya karena dia tidak tega dan pasti akan ikutan menangis. Tapi
itu dulu dan sekarang dia sering membuatku menangis walaupun tidak didepannya.
Apalagi kemarin dia datang ke apartement ku dan membuatku mengingat kembali,
kenapa aku bisa menangis seperti ini.
FLASHBACK
#2 hari yang
lalu
@apartement
“, Jinnie…!!”,
teriaknya saat sampai didepan apartementku, dia tersenyum dan akhirnya aku
menyuruhnya masuk dan duduk disofa di ruang tamu.
“, wae, Oppa..?
sepertinya kau bahagia sekali hari ini..?”, senyumku saat melihatnya tersenyum
dengan bahagia
“, Jinjja.. apa
aku begitu kelihatan bahagia..?”, tanyanya , aku pun mengangguk.
“, Oppa, kau
mau minum apa..?”,
“, terserah kau
saja..?”, aku langsung bergegas dari dapur dan membuat Orange Juice 2 gelas.
Beberapa menit kemudian aku datang dan langsung
membawakan 2 Orange Juice dan beberapa biscuit yang tadi aku beli di
supermarket.
“, silahkan
diminum Oppa…?”, senyumku lalu Wookie Oppa meminum minumannya.
“, Jinnie,
sebenarnya aku kesini ada yang ingin aku ceritakan kepadamu..?”, Tanya nya yang
langsung membuatku menatap kearahnya
“, ceritakan
saja Oppa, kita kan teman…?”, aku mencoba tersenyum. ‘, dan berharap jadi Yeoja
Chingumu Oppa..?”, gumamku dalam hati.
“, begini
Jinnie, eh..ehh..ehh bisakah kau membantuku…?”, tanyanya yang jujur membuatku
bingung dengan sikapnya itu, aku langsung mengangguk.
“, Jinnie, aku
tidak tahu harus berbuat apa sekarang,.. aku sekarang lagi jatuh cinta..?”,
mataku melotot (?) kearahnya.
“, mwo…? Jatuh
Cinta, Oppa kau jatuh cinta pada siapa..?”, tanyaku yang bingung.
“, pada
Yeoja..? hhehe”, sahutnya singkat dan tersenyum kearahku. aku menghela nafas
panjang.
“, maksudku..
Yeoja mana yang kau maksud..?”, aku melihatnya menggaruk-garuk kepalanya dan
salah tingkah, aku tersenyum melihat tingkahnya itu.
“, kau
mengenalnya bahkan sangat mengenalnya..?”, aku tidak mengerti dengan penjelasan
Oppaku ini, apa yang dia pikirkan sebenarnya.
“, Oppa, jangan
berbelit-belit, kau tinggal ceritakan saja padaku secara detail dan jelas,
arra..?”, sahutku tegas yang membuatnya tersenyum tidak jelas kearahku.
“, begini
Jinnie, aku ingin kau membantuku bagaimana caranya aku bisa menyatakan
perasaanku pada Hyo Woo…? Aku sangat menyukainya saat pertama kali bertemu, kau
bisakan bantu aku, jebal..?”, dadaku sesak saat mendengar ini. ‘, jadi benar
jika Oppa menyukai Hyo Woo.. ya…?kenapa
harus dia Oppa, dia temanku. Apa Oppa tidak mengerti perasaanku sama sekali,
kenapa hatiku sakit sekali saat mendengar kejujurannya..?”, gumamku dalam hati.
“, Jinnie, kau
bisa membantuku kan..?”, aku lalu mengangguk lemah dan Wookie Oppa tersenyum
dan langsung memelukku.
“, Gomawo
Jinnie, na Jeongmal Gomawo.. kau benar temanku yang terbaik, aku akan membalas
kebaikanmu arra…?”, lalu dia melepaskan pelukannya dan tersenyum kearahku. Aku terlemas saat menerima
kenyataan bahwa aku akan patah hati seperti ini. Lalu Wookie Oppa pulang dan
aku menangis dikamarku dan menghancurkan semuanya. ‘, kenapa harus temanku,
kenapa harus dia Oppa, kenapa harus dia yang kau cintai. Kenapa kau tidak
memilih aku Oppa, kenapa tidak aku…?”, lirihku yang masih menghancurkan kamarku
yang hampir sukses membuatnya menjadi kapal pecah.
FLASHBACK END
Aku masih
menangis memandangi foto kami berdua, akhirnya aku cabik-cabik (?) foto itu sehingga aku
puas melihatnya dan kembali menangis di balik bantal yang membuatku tertidur dengan pulas.
Sang Jin PoV
End
Hyo Woo PoV
@apartement
Drrtt drrtt..
Ponselku
bergetar dan rupanya no baru, aku sengaja tidak mengangkat teleponnya, tapi dia
tetap saja menghubungiku.
0101-032xxxxxxxxx calling.
Karena aku
kesal, aku langsung mengangkat teleponnya.
“ Yoboseyo..?”,
suara yang diseberang sana, tapi sepertinya aku mengenal suara Namja ini tapi
siapa.
“, Nuguseyo…?”,
sahutku ketus dan suara disana malah menertawaiku.
“, ya… kau tidak mengenaliku Yeoja Babbo…?”, aku mendengus kesal saat dia memanggilku Yeoja babbo,
tapi sepertinya aku mengenali orang ini apalagi dia memanggil Yeoja babbo tapi
siapa, aku acak-acak rambutku karena aku tidak mengenal suara Namja ini.
“, ya.. kau siapa,
memanggilku Yeoja Babbo..!!”,
“, aku Wookie, apa kau masih ingat denganku…?”,
“, nde… ada
perlu apa kau meneleponku..?”, sahutku ketus tapi aku tersenyum saat dia
meneleponku dan aku tidak tahu kenapa aku seperti ini.
“, hmm bisakah kita bertemu hari ini, ada yang ingin
kubicarakan kepadamu…?”,
“, Ya… kau mau
bicara apa..? kenapa tidak lewat telepon saja..?”,
‘,benarkah dia mau bertemu denganku, apa dia
merindukanku…?”, gumamku dalam hati.
“, hmm, aku,,, akuu.. ya… pokoknya aku mau bertemu
denganmu titik di café tempat kita pertama kali bertemu arra…? Aku akan kesana
jam 04 sore nanti, dandan yang cantik
Hyo Woo, annyeong..?”, lalu dia
memutuskan sambungan teleponnya.
“, ya.. tidak
sopan sekali,..?”, aku mendengus kesal dan sekarang masih 02.30 KST tapi aku
tidak mau membuatnya menunggu dan aku harus datang kesana secepatnya.”, gumamku
dalam hati saat aku memandangi wajahku dicermin.
***
@cafe
Aku menunggu
Wookie Oppa tepat di dekat jendela karena kalau aku lagi suntuk menunggu
seseorang pasti aku akan mengalihkan pandanganku ke arah jendela dan menatapi
jalan raya dan orang-orang yang lewat disana.
Bukk …!!!
Seseorang
menepuk pundakku, dan aku tersenyum karena Wookie Oppa sudah datang tapi cepat
sekali saat aku melihat Jam tanganku masih jam 3.00 KST. Lalu aku menoleh
kebelakang dan ternyata…
“, Annyeong Hyo
ah, sudah lama tidak bertemu…?”, Tanya Namja itu, aku tercengang melihatnya. ‘,
mengapa dia ada disini, bukannya dia masih dicalifornia..?untuk apa dia
menemuiku,,?”, tanyaku dalam hati. Lalu dia duduk di sampingku, dia tersenyum
kearahku.
“, Oppa, ada
perlu apa kau kesini, bukannya kau ada di California…?”, Tanyaku yang masih
mengaduk-ngaduk capucino ku.
“, aku lagi
menemani istriku, dia sekarang tinggal disini karena sebentar lagi istriku
melahirkan…?”, aku menoleh kearahnya dan tersenyum, akhirnya spontan aku
memeluknya.
“, Chukae…? Hmm
jadi kau sudah lama di korea…?”, tanyaku saat melepas pelukanku tadi.
“, hmm nde..?
sekitar 3 bulan ini, aku disuruh cuti oleh Appaku katanya jaga dulu istrimu,
nanti setelah dia sudah melahirkan aku akan kembali ke California mengajak
istriku untuk tinggal disana..?”, Kibum Oppa menjelaskan kronologi cerita
hidupnya J
“, oo…?”,
“, dan kau
kenapa kau sendirian disini, mana Namja Chingumu…?”, aku menghela nafas
dalam-dalam saat dia mengatakan Namja Chingu. ‘, semenjak kita putus, aku tidak
pernah berpacaran lagi oppa…?”, rintihku dalam hati.
“, hmm… ini aku
lagi menunggunya, sebentar lagi dia akan datang…?”, seruku bersemangat, padahal
dia bukan Namja Chinguku tapi hanya sebatas teman, aku tersenyum hambar
kearahnya.
“, hmm baiklah
aku pergi dulu, ne..? jaga dirimu baik-baik.. AnnyeonG…?”, dia langsung
mengelus rambutku dan pergi berlalu begitu saja. Akhirnya aku masih menatap
jalan raya sambil menunggu Wookie Oppa, dan ku lirik jam tanganku rupanya masih
jam 04.15 KST. Lalu aku melihat lagi kearah jam tanganku lagi mwo…. 04.15 KST,
apa dia telat hari ini, mungkin Wookie Oppa sedang macet di jalan saat menuju
kesini.
Hmm baiklah aku
akan menunggunya dan akhirnya aku menatap kearah jendela lagi dan memandangi
orang-orang yang berlalu lalang melewati jalan itu.
Beberapa jam
kemudian, aku mendengus kesal dan segera menghubunginya tetapi dia tidak
angkat. Akhirnya aku mengetik layar ponselku dan ponselku bergetar.
From: Wookie Oppa ^^
Mianhae, aku tidak jadi bertemu denganmu karena ada
jadwal mata kuliah mendadak dari dosenku, mianhae, na jeongmal mianhae…
Aku langsung bergegas pergi dari café itu
dengan sangat kesal. ‘, kenapa tidak bilang dari tadi, aku sudah menunggumu
berjam-jam Oppa..? kau tega sekali padaku…?”, gumamku dalam hati, lalu aku
masuk kedalam mobilku dan meninggalkan lokasi café tersebut.
Hyo Woo PoV End
Wookie PoV
Aku sudah
bersiap-siap membelikannya bunga di toko bunga dan kalung. Hari ini aku ingin
menyatakan cintaku kepada Hyo Woo. Memang jadwalnya sekitar 4 sore nanti tapi
aku segera ingin bersiap-siap agar Hyo Woo bersedia menerimaku menjadi Namja
chingunya.
Saat aku
memasuki café itu, ada pemandangan yang tidak mengenakkan. Aku melihat yeoja
yang kusukai sedang berpelukan dengan Namja lain, aku langsung terpaku
memandanginya. “, siapa dia, apakah dia sudah mempunyai Namja Chingu..? kenapa
pelukannya mesra sekali…? Tapi setahuku dia tidak mempunyai Namja
Chingu..?”,tanyaku dalam hati, aku langsung berlari menuju mobilku dan
meninggalkan lokasi café itu.
Saat aku masih
di jalan menuju apartement Jinnie, Hyo Woo meneleponku tapi sengaja tidak
kuangkat karena aku masih kecewa padanya, ‘,ternyata aku salah mencintai yeoja.
Tak terasa aku menangis, ya.. aku menangis gara-gara Yeoja itu, menangis karena
salah mengenalnya dan kenapa aku harus menyukainya…?”, teriakku dalam hati. Aku
masih mengendarai mobilku hingga sampai di apartement Jinnie.
Aku mengetik
layar ponselku.
To: Hyo Woo ^^
Mianhae, aku tidak jadi bertemu denganmu karena ada
jadwal mata kuliah mendadak dari dosenku, mianhae, na jeongmal mianhae…
Aku lalu
mengetuk pintu apartement Jinnie, akhirnya pintu itu terbuka dan aku disuruh
masuk olehnya, lalu aku memeluknya dan menangis kedalam pelukannya.
“, Oppa kau
kenapa..?”, Tanya Jinnie kepadaku.
“,
Gwenchana…?”, aku masih memeluknya dan menangis.
“, Oppa kau
kenapa..? kenapa kau menangis…?”, Tanya Jinnie saat dia melepaskan pelukannya
dan aku menangis dihadapannya. Baru kali ini aku menangis seperti ini apalagi
didepannya, akhirnya aku menceritakan bagaimana
awal ceritanya hingga aku seperti ini.
“, aku sedang
patah hati Jinnie, bantu aku.. bantu aku melupakannya..?”, pintaku
“, maksud
Oppa…?”, dia menatapku dengan raut wajahnya yang bingung.
“, maksudku,
bantu aku melupakan Hyo Woo dari hidupku, aku benar-benar ingin
melupakannya..?”, pintaku kepadanya.
“, kau yakin
Oppa, apa kau tidak tanyakan dulu padanya..? apa Oppa yakin kalau itu Namja
Chingu nya, setahuku dia tidak pernah berpacaran Oppa…?”, Jinnie mencoba
menasihatiku.
“, Jinjja..!!”,
tanyaku lagi, apa aku salah paham..?
“, nde..? dia pernah
berpacaran sekali, tetapi dia juga ditinggal pergi oleh Namja Chingu nya dan
menikah dengan orang lain..? kalau Oppa tidak percaya, Oppa tanyakan saja pada
yesung Oppa, semua rahasianya ada pada yesung oppa…?”,akhirnya aku mengangguk
dengan pasti, dan akhirnya aku tersenyum kearah Jinnie.
“, Gomawo
Jinnie..?”, lalu aku mencium keningnya dan pulang ke apartementku.
Wookie PoV End
Sang Jin PoV
Aku sedang
menyetrika pakaianku yang sedang menumpuk dikeranjang, saat aku memulainya ada
yang mengetuk pintu apartement ku dan segera aku matikan setrikaanku dan
berjalan kearah menuju pintu apartementku. Dan aku terkejut saat Wookie Oppa
datang dengan wajah yang kusut. Lalu dia masuk ke apartement ku tanpa ku suruh
dia masuk. Lalu dia menatapku dengan tatapan yang tajam dan langsung memelukku.
‘, Ommona, apa
yang terjadi dengannya, aku merasakan bajuku basah,… apa dia menangis…? Siapa
yang tega membuat dia menangis seperti ini…?”, tanyaku dalam hati.
“, Oppa kau
kenapa..?”, tanyaku lalu dia masih memelukku dan menangis dipelukanku.
“,
Gwenchana…?”, jawabnya.
“, Oppa kau
kenapa..? kenapa kau menangis…?”, tanyaku lagi dan akhirnya ku lepaskan
pelukannya dan aku lihat dia menangis. Lalu dia menceritakan semua nya kenapa dia
bisa menjadi begini ternyata hanya karena seorang Yeoja. Ommona…!!
“, aku sedang
patah hati Jinnie, bantu aku.. bantu aku melupakannya..?”, pintanya padaku.
“, maksud
Oppa…?”, aku menatapnya dengan bingung*dan
sampai author pun bingung apa maksudnya hhaha.
“, maksudku,
bantu aku melupakan Hyo Woo dari hidupku, aku benar-benar ingin
melupakannya..?”, pintanya lagi, dan sekarang aku mengerti apa maksudnya.
Pertamanya aku senang mendengarnya tapi saat melihatnya seperti itu aku merasa
iba, ekspresinya seperti orang tersiksa dengan hatinya, akhirnya aku akan
membantunya walaupun hatiku tetap sakit.
“, kau yakin
Oppa, apa kau tidak tanyakan dulu padanya..? apa Oppa yakin kalau itu Namja
Chingu nya, setahuku dia tidak pernah berpacaran Oppa…?”, aku mencoba
menasihatinya dan aku akan membantunya agar dia bahagia.
“, Jinjja..!!”,
dia menatap ke arahku dengan tatapan bahagia.
“, nde..? dia
pernah berpacaran sekali, tetapi dia juga ditinggal pergi oleh Namja Chingu nya
dan menikah dengan orang lain..? kalau Oppa tidak percaya, Oppa tanyakan saja
pada yesung Oppa, semua rahasianya ada pada yesung oppa…?”, lanjut ku dan
akhirnya dia mengangguk ceria dan kalian tahu dia mencium keningku, seumur
hidupku baru kali ini dia mencium keningku.Ommona..!!*Jin ah Curcol deh hahha
“, Gomawo
Jinnie..?”, lalu dia pergi meninggalkan apartementku dan aku masih menatapnya
dari kejauhan. ‘, walaupun akhirnya aku tidak bisa mmemilikimu tapi aku bahagia
bila dekat denganmu…?”, gumamku dalam hati, aku langsung tersenyum dan melanjutkan
pekerjaanku yang tadi tertunda.
Sang Jin PoV
End
Author PoV
@cantin
“, dia bukannya
meninggalkanmu Hyo Woo ya, dia hanya salah paham saat kau berpelukan dengan
kibum Oppa..?”, saat sang Jin menjelaskan kronologinya kenapa Wookie
meninggalkan Hyo Woo di café.
“, jadi, dia
melihatku berpelukan dengan Kibum Oppa..?”, Tanya Hyo Woo lagi.
“, nde, dan kau
tahu dia memelukku dan menangis, kau tega sekali telah membuat dia
menangis….?”, kata Sang Jin yang sukses membuat Hyo Woo melotot.
“, Jinjja, dia
menangis hanya gara-gara aku berpelukan dengan suami orang..hhahaha… Wookie
Oppa orangnya cemburuan ya…?”,Hyo Woo tertawa sambil menepuk-nepuk meja.
“, Hyo Woo ya,
bisakah kau bersikap normal sedikit, ini kampus arra…?”, bisik Sang Jin yang
langsung kearah Hyo Woo.
“, mianhae, aku
kelepasan…?”, jawab Hyo Woo polos, lalu kamu tertawa bersama-sama dikantin dan
menghabiskan makanan kami.
Author PoV End
Hyo Woo PoV
@taman
Sudah seminggu
ini aku tidak bertemu dengan Wookie Oppa, apa dia masih merasa patah hati. Ahh
aku tidak tahu, yang pastinya dia sekarang jarang menemuiku, bukan hanya
menemuiku tapi juga jarang sms maupun meneleponku.
Aku menghela
nafas dalam-dalam sambil memandangi taman ini, aku teringat dengan Kibum Oppa
kalau ditempat ini, mengingatku saat aku putus dengannya dan hujan-hujanan
dibangku tempat dudukku ini.
“, agashi,
bolehkah aku duduk disini…?”, aku sibuk memandangi taman itu dan tidak perduli
dengan orang yang ada disampingku. Aku berdehem sambil mengangguk. Akhirnya dia
duduk disampingku.
“, ya.. kau sombong
sekali…?”, teriak orang disebelahku, aku mendengus kesal dan menoleh kearahnya
dan ternyata.
“, Oppa..
kenapa kau disini..?”, tanyaku yang ternyata orang yang disampingku itu Wookie
Oppa.
“, wae.. kau
terkejut melihatku disini…?”, sahutnya ketus dan sambil tersenyum kearahku.
“, anni, aku
biasa saja..?”, jawabku cuek dan langsung melihat kearah depan, padahal hatiku
huwaaa senang banget…!!
“, ada yang
ingin kukatakan padamu Hyo ah…?”, aku langsung mendelik kearahnya.
“, silahkan
Oppa..hehhe..?”, aku tersenyum kearah nya sambil memamerkan gigi putihku.
“,
aku..sebenarnya ingin… aduh bagaimana ya…?aku bingung…hhehehe…?”, aku terkejut
melihatnya tertawa tidak jelas seperti itu, aku pun ikut tertawa tidak jelas
didepannya.
Lalu tak
beberapa lama kemudian, dia mengenggam tanganku dan memberikanku sebuah kotak
yang berisi kalung.
“, Saranghae
Hyo ah..!!”, dia menatapku dengan tatapan yang serius. “, mianhae, aku tidak
pandai berkata-kata, karena baru inilah aku menyatakan cintaku pada Yeoja,
mianhae..?”, lanjutnya dan langsung membungkukkan badannya. Aku bingung harus
jawab apa sekarang. Akhirnya aku terdiam dan menundukkan kepalaku.
‘, aku tahu kau
mencintaiku tapi bagaimana dengan jin ah, bagaimana dengan perasaan temanku
itu… apa aku tega melihatnya sedih seperti itu.. dan coba aku ada diposisinya
pasti sangat sedih sekali seperti saat aku menyukai yesung Oppa waktu itu.
Walaupun dia merelakanmu tapi aku merasa tidak enak padanya..?”, gumamku dalam
hati. Aku menghela nafasku dalam-dalam dan akhirnya aku memberanikan menatap
wookie Oppa.
“, mianhae
Oppa..? aku belum bisa menjawab sekarang…?”, jawabku saat ku tatap matanya ada
kekecewaan di raut wajahnya.
“, kenapa tidak
sekarang saja kau menjawabnya…?”, tanyanya yang tidak bisa menerima jawabanku.
“, kalau aku
menjawabnya bakalan ada seorang yeoja yang merasa tersakiti, aku tidak mau itu
terjadi Oppa…?”, aku mencoba tersenyum kearahnya.
“, maksudmu,
aku tidak mengerti. Bisakah kau jelaskan lebih detail lagi…?”, raut wajahnya
bingung, sepertinya dia tidak mencerna kata-kataku tadi.
“, maksudku…
kalau aku menjawabnya bakalan ada seorang yeoja yang merasa tersakiti, kau tahu
Jin ah,..”, dia lalu mengangguk. “, Jin ah menyukaimu, bukan sebagai teman tapi
sebagai Yeoja terhadap namja yang dicintainya. Aku tidak ingin menyakitinya
Oppa.. kalau aku menyakitinya berarti aku adalah teman yang jahat untuknya, aku
tidak mau seperti itu.. aku mohon Oppa berpikirlah dulu untuk menyatakan cinta
padaku. Jin ah sudah lama menyukaimu apakah kau tidak merasakannya Oppa, aku harap
Oppa berpikirlah dulu, kuberi Oppa kesempatan yang kedua apabila Oppa bisa
menyelesaikan semuanya, arra..?”, aku langsung meninggalkannya dan tidak
perduli dia memanggilku apa tidak yang pastinya aku menangis dan pergi
meninggalkan taman itu.
Hyo Woo PoV End
Wookie PoV
“, maksudku… kalau aku menjawabnya bakalan ada seorang
yeoja yang merasa tersakiti, kau tahu Jin ah,..”,
“, Jin ah menyukaimu, bukan sebagai teman tapi sebagai
Yeoja terhadap namja yang dicintainya. Aku tidak ingin menyakitinya Oppa.. kalau
aku menyakitinya berarti aku adalah teman yang jahat untuknya, aku tidak mau
seperti itu.. aku mohon Oppa berpikirlah dulu untuk menyatakan cinta padaku.”,
“, Jin ah sudah
lama menyukaimu apakah kau tidak merasakannya Oppa, aku harap Oppa berpikirlah
dulu, kuberi Oppa kesempatan yang kedua apabila Oppa bisa menyelesaikan
semuanya, arra..?”,
Semua perkataan
yeoja itu terngiang jelas ditelingaku, aku masih menyetir mobilku dan menuju
apartement Jinnie. Aku ingin tahu semuanya, benarkah dia menyukaiku kenapa aku
tidak merasakannya..?. aku bingung 2 orang Yeoja yang sekarang akan kupilih,
apakah aku harus memilih teman kecilku apa seorang Yeoja yang baru kukenal
beberapa bulan ini.
Ya tuhan…
mereka berdua adalah orang yang terpenting dalam hidupku, aku menyayangi Jin ah
tapi aku juga menyayangi Hyo ah… aku mengacak-ngacak rambutku karena frustasi,
dan sekarang aku berhenti tepat di depan parkiran apartement Jinnie, lalu aku
melihatnya keluar sendirian. Akhirnya aku tarik tangannya dan kusuruh dia masuk
kedalam mobilku dan melaju meninggalkan lokasi apartementnya.
“, ya… Oppa kau
kenapa…?”, Tanya Jinnie yang masih bingung kenapa aku begini, aku hanya diam
saja dan tidak menghiraukan perkataannya.
Didalam mobil
aku dan Jinnie hanya diam membisu, tidak ada yang mengeluarkan satu katapun
dari mulut kami berdua, beberapa menit kemudian sampailah kami berdua di taman.
“, kau
turunlah, kita sudah sampai…!”, sahutku ketus, akhinya dia dan aku turun dari
mobilku.
“, Oppa
maksudmu apa…? Kenapa kita kesini…?”, aku hanya terdiam, entah apa yang harus
kulakukan, aku lalu menatapnya dan memegang pundaknya.
“, benarkah kau
menyukaiku..?”, tanyaku pada Jinnie, yang membuatnya gugup dan serba salah.
“, sebenarnya
aku… tidak…?”, aku langsung memotong pernyataannya.
“, kau tinggal
jawab saja..?”,
“, nde, Oppa
aku menyukaimu, aku menyukaimu dari dulu,..tapi ketika kehadiran Hyo ah, kau
lebih memperhatikannya dan sepertinya kau bahagia bila dekat dengannya, aku
selalu menangis saat kau bilang kalau kau menyukainya. Kau tahu dadaku sesak
mendengarnya Oppa…aku…?”, aku langsung memeluknya kedalam pelukanku.
“, jangan
menangis lagi Jinnie, kau tidak boleh menangis lagi…? Mianhae kalau aku tidak
mengerti perasaanmu kalau kau sudah lama menyukaiku, aku juga menyayangimu
Jinnie tapi hanya sebagai teman, aku mohon kau mengerti dan kau tetap yang
kusayangi karena kau teman terbaikku Jinnie, tidak ada teman yang sebaik
dirimu, aku mohon walaupun aku tidak menerima mu tapi kita bisa berteman
kan…?”, lanjutku dan melepaskan pelukanku yang tadi memeluknya
“, nde, Oppa
aku mengerti sekarang…? Aku menyayangimu Oppa sebagai teman hehhe…?”, aku
tersenyum mendengarnya dan mengangguk. Akhirnya kami meninggalkan taman itu.
Dan mengantarkan Jinnie kembali ke apartement nya.
Wookie PoV End
Sang Jin PoV
@apartement
“, jangan menangis lagi Jinnie, kau tidak boleh
menangis lagi…? Mianhae kalau aku tidak mengerti perasaanmu kalau kau sudah
lama menyukaiku, aku juga menyayangimu Jinnie tapi hanya sebagai teman, aku
mohon kau mengerti dan kau tetap yang kusayangi karena kau teman terbaikku
Jinnie, tidak ada teman yang sebaik dirimu, aku mohon walaupun aku tidak
menerima mu tapi kita bisa berteman kan…?”,
Semua
pernyataan Wookie Oppa sampai sekarang masih ada dibenakku, dan sekarang aku
sudah menerima kenyataannya dan walaupun belum sepenuhnya tapi aku akan belajar
agar aku bisa menerima kenyataan ini.
“, Jin ahh….!!!
Bisakah kau tidak melamun…!!!”, teriaknya yang sukses menyadarkan lamunanku
dari tadi, ya siapa lagi kalau bukan suara Yeoja kecil itu hhaha.
“, percuma saja
kalau kita kesini hanya dikacangi seperti ini..!!!”, Eonni Shin Ji juga
berkomentar dan juga dibalas oleh anggukan Hyo Woo.
“, apalagi kita
tidak dikasih makanan, ya kan Eon…?”, jawabnya ngasal (?) yang sukses membuatku
menjitak kepalanya itu.
“, ya Appoo….!!
Tapi benarkan lebih enak kalau ada makanannya daripada melihatmu seperti itu,
apa yang sedang kau pikirkan Jin ah…?”, protes yeoja kecil ini. ‘, Yeoja ini
cerewet sekali..?’, gumamku dalam hati.
“, ya .. diam
kau…?”, teriakku kepada yeoja kecil itu.
“, baiklah aku
tidak akan berbicara denganmu lagi…!!!”, protes Hyo Woo dan langsung
mengerucutkan bibirnya.
“,
sudah..sudah.. kalian berdua ini…?”, akhirnya Eonni Shin Ji mengeluarkan suara
emasnya hahha. “, kau kenapa seperti ini, dari tadi kau hanya melamun tak jelas
seperti itu, sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan..?”, eonni Shin Ji mulai
mendekatiku.
“, sekarang aku
sudah lega Eon…?”, aku langsung tersenyum kearah Eonni Shin Ji, sedangkan Hyo
Woo masih kesal dengan ku dan menyumbatkan (?) telinganya dengan Headset
berwarna putih.
“, maksudmu
apanya yang lega…?”, Eonni Shin Ji mendelik kearahku.
“, maksudku,
sekarang aku bisa menerima semuanya Eon, dan sekarang aku mengerti.. kemarin aku
bertemu dengannya dan dia tahu kalau aku menyukainya. Aku terkejut sekali Eon, akhirmya
aku memutuskan untuk berteman saja dengan Wookie Oppa dan mencoba mencari Namja
lain…?”, penjelasanku kepada Eonni Shin Ji.
“, baguslah
kalau begitu, semoga kau mendapatkan Namja lain selain dia Dongsaengku, aku
akan selalu ada disampingmu dan mendoakanmu arra..?”, nasihatnya yang mencoba
memberikanku semangat.
“, Gomawo
eon..?”, jawabku dan tersenyum kearah Eonniku dan sedangkan Hyo Woo dia
tertidur di sofa ku . ‘, ya,,, Yeoja ini benar-benar merepotkanku saja…?”,
protesku yang langsung disambut oleh Tertawanya Eonni Shin Ji.
Sang Jin PoV
End
Author PoV
Hyo Woo sibuk
menyetir mobilnya dan bermaksud datang ketaman itu, dia ingin menenangkan
suasana hatinya yang sekarang. Beberapa menit kemudian dia sampai dan duduk
dibangku tempatnya duduk. Lalu dia menghela nafas panjang sambil memejamkan
matanya dan sepertinya ada sesuatu yang gelap didalam pandangannya. Dia
bingung, akhirnya dia membuka matanya
dan ternyata didepan matanya ada Wookie yang sudah ada dihadapannya, Hyo Woo
terkejut dan hampir terpleset, akhirnya dia meraih pinggang Hyo Woo dan
badannya berdekatan dengan badan Wookie. Mereka berdua berpandangan cukup lama,
Hyo Woo menelan ludahnya saat menatap mata Wookie. Ommona…!!
“, wae…?kenapa
kau disini…?lepaskan aku…!!”, sahut Hyo Woo ketus, lalu Wookie melepaskannya
dan kami berdua salah tingkah.
“, aku hanya
minta jawabanmu yang kemarin,..?”, Wookie masih menatap Hyo Woo dengan tatapan
tajam.
“, yang mana…?”, jawab Hyo Woo dengan tampangnya
yang polos.
Aku menghela
nafas dalam-dalam. “, apa kau masih mencintaiku…?”, Tanya Wookie.
Author PoV End
Hyo Woo PoV
@taman
“, apa kau
masih mencintaiku…?”, Tanya Wookie Oppa yang masih berdiri dihadapanku dan
menatapku. Aku hanya menundukkan kepalaku.
“, Oppa, aku
sudah bilang kau pikir-pikir dulu untuk menyatakan cintamu kepadaku…? Akan ada
o..”, lalu jari tangannya menyentuh bibirku, aku hanya terdiam dan sepertinya
raut mukaku memerah.
“, aku sudah
tahu Hyo ah…? Bahkan Jinnie sudah merestui kita, sekarang tinggal kau lagi, apa
kau mau menjadi yeoja chinguku…?”, aku menatap matanya, tidak ada kebohongan
dari dalam matanya. Lalu aku mengangguk dan menerimanya. Akhirnya aku dan
Wookie berpelukan, dia memelukku dengan erat sekali. ‘, Ommona Apakah ini mimpi…”,tanyaku
dalam hati.
“, kau belajar
dari mana kata-kata seperti itu tadi…?”, aku menggodanya saat dia masih
memelukku.
“, aku belajar
dari temanku, wae apa kau merasa tersentuh…?”, Tanya Wookie Opa kepadaku dan
melepaskan pelukannya.
“, anni, menurutku
biasa saja, tidak ada yang special…?”, sahutku ketus dan berpaling muka.
“, ya.. kau
sudah berani menggodaku ya rupanya…?”, Wookie Oppa meraih daguku lalu mencium
bibirku. ‘,Ommona…!! Aku tidak bisa berkata apa-apa..?’, teriakku dalam hati.
“, ya.. kenapa
mukamu merah sekali…?hhahaha”, aku langsung memegang wajahku dan Wookie Oppa
masih menertawaiku.
“,
Jinjja…?benarkah itu Oppa…?”, tanyaku yang masih memegang wajahku,
“, nde…!!!”,
sahut mereka. Mataku melotot melihat mereka semua disini. Dibalik pohon
diseberang sana.
“, Mwo.. jadi
kalian disini, jadi kalian melihat…?”, aku menatap mereka bingung.
“, nde…? Chukae
Hyo ah…?”, sahut mereka Kompak. Aku mengangguk lemah.
“, kau romantis
sekali Wookie, lain kali aku belajar denganmu…?”, Yesung Oppa langsung
menghampiri Wookie. “, Chukae… Yeoja kecilku…!!”, lalu Yesung Oppa mau
memelukku tapi Yesung Oppa segera ditarik oleh Wookie Oppa dan akhirnya Yesung
Oppa tidak jadi memelukku.
“, Ya.. Hyung..
dia itu milikku, kau tidak boleh mengambilnya apalagi memeluknya…?”, protes
Wookie Oppa dan dia langsung memelukku. Aku terkikik geli melihat tingkahnya
itu.
“, Chukae Hyo
ah…?Chukae Oppa..!!”, Sang Jin lalu memberikan selamat kepada ku dan Wookie
Oppa, dia tersenyum kearah kami dan pergi meninggalkan kami disini.
Aku melihat
tatapan matanya yang belum ikhlas kalau Wookie Oppa menjadi Namja Chinguku. Aku
sedih melihatnya seperti itu,
“, jangan kau
pikirkan soal dia, aku yakin dia pasti bertemu dengan namja lain, kau lihat
saja nanti…?”, Yesung Oppa menasihatiku dan mencoba memberiku semangat.
Akhirnya aku tersenyum kearah yesung Oppa dan bergabung dengan mereka.
Hyo Woo PoV End
Sang Jin PoV
@taman
Aku melemparkan
beberapa botol Soft drink yang tadi aku beli, aku menghela nafasku dalam-dalam
saat melihat Hyo Woo dan Wookie Oppa bersatu. Jujur aku iri benar-bnar iri..
Lalu aku
melemparkan Botol Soft Drink ku yang terakhir ke arah belakang bangku ku. Sudah
puas aku melemparnya aku bergegas pulang.
“, ya… Siapa
melemparku dengan botol soft drink ini…!!!”, teriak Namja itu, aku tidak
menghiraukannya dan bergegas pergi.
“, ya… Yeoja
babo, kau yang telah melemparkan botol soft drink ini..!!!”, aku mendengus
kesal. ‘, apa dia bilang Yeoja babo..!!”, geramku dalam hati.
~TBC^^
Ya… bagaimana
menurut kalian apakah bertambah seru…?
Hmm.. kira-
kira siapa Namja yang bilang Sang Jin dengan sebutan “ Yeoja Babo”…?
Bagaimana
dengan hubungan HyoKie ( Hyo Woo dan Wookie ) dengan JiSung ( Shin Ji dan
Yesung )…?
Dan bagaimana
nasib Sang Jin selanjutnya, apakah dia akan menemukan Namja Chingu..?
Hmm mau tahu
kelanjutannya..?
PENASARAN KAN…?
Tunggu saja kelanjutannya di “~The Moment’s in Love
part III” J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar